Jakarta (ANTARA) - Indonesia membidik pasar suku cadang kendaraan bermotor melalui Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) 2023 yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 16-17 Oktober.

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Umar Hadi dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa suku cadang kendaraan bermotor merupakan salah satu komoditas ekspor potensial karena memiliki pangsa pasar yang sangat besar di Amerika Latin dan Karibia.

Selain itu, Indonesia juga memiliki peluang ekspor yang besar ke pasar Amerika Latin dan Karibia untuk produk-produk farmasi dan furnitur.

“Kami berharap ketika para pelaku usaha ini bertemu (dalam forum INA-LAC) akan ada interaksi yang lebih produktif,” kata Umar.

INA-LAC, yang telah diadakan sejak 2019, merupakan forum bisnis untuk memfasilitasi interaksi di antara para pelaku usaha serta calon investor dari Indonesia dan kawasan Amerika Latin dan Karibia untuk mengenal peluang bisnis yang ada.

Kegiatan dalam forum ini akan mencakup sidang pleno, diskusi panel, business network, business pitching dan business matching.

Umar mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan 100 perusahaan dari kawasan Amerika Latin dan Karibia dapat hadir secara fisik dalam forum tahunan kali ini.

INA-LAC tahun ini, lanjut dia, menjadi penting untuk merintis pasar di negara-negara Amerika Latin apalagi pada tahun depan perhatian dunia bisnis akan tertuju ke kawasan Amerika Latin karena Brazil akan menjadi tuan rumah G20.

Baca juga: Forum Bisnis INA-LAC hasilkan kesepakatan bisnis Rp1,2 triliun

Selain itu, salah satu negara lainnya di Amerika Latin yaitu Peru akan menjadi tuan rumah forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) tahun depan.

Sementara itu, Wakil Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Sinta W Kamdani mengatakan bahwa kawasan Amerika Latin dan Karibia memiliki potensi pasar yang sangat besar.

Indonesia, menurut dia, tidak bisa hanya mengandalkan pasar-pasar ekspor tradisional, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa (EU).

“Total populasi (di kawasan Amerika Latin dan Karibia) 660 juta orang. EU populasinya 448 juta. Jadi pasar INA-LAC ini jauh lebih besar daripada EU,” ucap Sinta.

Pada 2022, Forum Bisnis INA-LAC telah memfasilitasi lebih dari 100 pertemuan bisnis dengan kesepakatan bisnis mencapai 16,57 juta dolar AS (sekitar Rp256,3 miliar) di berbagai sektor seperti pertambangan, pertanian, dan investasi properti.

Kinerja ekspor Indonesia ke negara-negara Amerika Latin dan Karibia pada 2022 mencatatkan total 5,75 miliar dolar AS (Rp88,39 kuadriliun), tumbuh 16,50 persen dari tahun 2021, menurut catatan Kemlu RI.

Adapun produk ekspor unggulan Indonesia ke kawasan Amerika Latin dan Karibia adalah kendaraan bermotor, alas kaki, minyak kelapa sawit, karet dan getah alam.

Baca juga: Indonesia ajak negara Amerika Latin, Karibia tingkatkan perdagangan

Baca juga: Menlu Retno: Perdagangan Indonesia-Amerika Latin bergerak positif

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023