Ini menjadi kebutuhan Kenya, karena itu Kenya datang bersama dengan delegasi di bidang terkait, ada dokter, perawat, kader di komunitas
Madiun (ANTARA) - Pelaksanaan program keluarga berencana (KB) dan penurunan kasus "stunting" atau kekerdilan anak menjadi fokus utama dalam kunjungan kerja dan pelatihan delegasi Negara Kenya dan Bangladesh di Kota Madiun, Jawa Timur.

"Jadi Kenya memilih untuk belajar KB setelah kelahiran. Ini menjadi kebutuhan Kenya, karena itu Kenya datang bersama dengan delegasi di bidang terkait, ada dokter, perawat, kader di komunitas, ada dari program kependudukan dan delegasi dengan latar belakang terkait, untuk mempelajari KB setelah lahir," ujar Ketua Delegasi Kenya Muhamed Abdikadir Syeich saat konferensi pers dalam pembukaan kegiatan pelatihan di Gedung GCIO Diskominfo Kota Madiun, Senin.

Baca juga: Kepala BKKBN Sulsel: KB mengatur kelahiran secara sehat

Menurut dia, negaranya tertarik dengan keberhasilan Indonesia dalam pengendalian penduduk. Bukan hanya soal kependudukan tetapi juga dalam hal pembangunan.

Ketertarikan dengan Indonesia itu dimulai sejak adanya "The United Nations Coordinated and International Conference on Population and Development (ICPD) atau Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan di Kairo pada tahun 1994.

Bahkan baru-baru ini, Indonesia mendapat penghargaan tertinggi dunia dalam bidang kependudukan yaitu "The 2022 United Nations Population Award" (UNPA) atau penghargaan dunia di bidang kependudukan, dan itu membuat Kenya kagum.

Saat itu Indonesia berhasil menyisihkan kandidat lain yang berasal dari 193 negara anggota PBB. Dari situ, Kenya memantapkan diri menimba ilmu di Indonesia.

Muhamed Abdikadir Syeich mengakui, Indonesia memiliki pusat keunggulan atau "center of excellence" di berbagai bidang, termasuk dalam program keluarga berencana. Karena itu Kenya ingin belajar di Kota Madiun.

Baca juga: BKKBN sosialisasikan Program KB dan penanganan stunting di perbatasan

Selain itu, penurunan stunting juga menjadi penting dan prioritas bagi Kenya untuk mempelajari selama berada di Madiun Kota Pendekar.

Pihaknya juga sangat berterima kasih kepada Wali Kota Madiun Maidi dan jajarannya atas sambutan luar biasa untuk delegasi Kenya dan Bangladesh.

"Terima kasih tak terhingga atas keramahtamahan yang luar biasa dari Indonesia untuk Kenya. Penyambutan ini sangat hangat dan luar biasa," kata dia.

Pihaknya menambahkan selama di Kota Madiun, rombongan delegasinya akan belajar banyak hal. Ilmu yang didapat dari Kota Madiun nantinya akan diterapkan di Kenya.

"Indonesia ini bangsa yang luar biasa. Suatu hari dapat berkunjung ke Kenya karena disana banyak potensi dan kami harap ini menguatkan kerja sama kedua negara," katanya.

Pembukaan kegiatan pelatihan delegasi Kenya dan Bangladesh di Gedung GCIO Diskominfo Kota Madiun juga dihadiri oleh sejumlah pejabat pusat, yakni Perwakilan Direktur Kerjasama Pembangunan International Kemenlu RI Hendra Satya Pramana, Perwakilan Direktur Utama Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Mashuri Syuaib, dan Deputi Lalitbang BKKBN Muhamad Rizal Martua Damanik.

Baca juga: Kepala BKKBN: Program "Jo Kawin Bocah" pacu inovasi KB di Indonesia 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023