Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur mempromosikan kebudayaan pencak silat ke delegasi Kenya yang sedang melakukan kunjungan kerja ke daerah itu untuk melakukan studi tiru tentang KB pasca-kelahiran dan penanganan "stunting".

Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Jumat, mengatakan Kota Madiun dikenal dengan ikon "Kota Pendekar" yang memiliki 14 perguruan pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

"Indonesia itu kaya akan budaya, salah satunya di Kota Madiun yang hari ini delegasi Kenya kita ajak untuk mengenal budaya pencak silat dengan mengunjungi salah satu tempat perwakilan perguruan pencak silat, yakni di Padepokan SH Terate," ujar dia mendampingi delegasi Kenya di kompleks Gedung Graha Krida Budaya Padepokan SH Terate di Kota Madiun, Jumat.

Melalui kesempatan tersebut, ia ingin agar delegasi Kenya mengenal dan menyukai budaya pencak silat yang telah dikukuhkan sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia oleh UNESCO pada 2019.

Masing-masing dari 14 perguruan pencak silat di Kota Madiun tersebut, kata dia, memiliki tradisi bela diri, sejarah, seni pertunjukan, ritual, festival, serta filosofi kearifan lokal.

"Pencak silat yang dimiliki Kota Madiun sangat bagus. Hal itu tidak hanya olahraga, tapi juga suatu seni bela diri yang tradisional, menghibur, dan membuat kuat, sehat," kata Ketua Delegasi Kenya Muhamed Abdikadir Syeich.

Baca juga: Kapolri: Seni dan budaya pencak silat aset bangsa yang harus dijaga

Ia bersama tim mengaku senang selama mengadakan kunjungan kerja ke Indonesia, khususnya di Kota Madiun, sebab tidak hanya belajar tentang program KB, kesehatan reproduksi setelah melahirkan, dan penanganan stunting, namun juga mengenal budaya, potensi ekonomi, serta tata kelola kota.

"Banyak hal yang kami dapat dari Kota Madiun. Awalnya memang hanya belajar soal 'family program', tapi kami mendapatkan banyak hal di sini. Terima kasih kepada Bapak Wali Kota Madiun dan semua warganya yang telah memberikan banyak untuk kami. Semoga kerja sama ini terus berlanjut," katanya.

Dalam kesempatan itu, tamu negara dan undangan tersebut dihibur oleh penampilan seni silat dari gabungan 14 perguruan pencak silat di Kota Madiun dan IPSI setempat. Hasilnya, belasan delegasi Kenya dan semua yang hadir dibuat kagum dengan atraksi tersebut.

Delegasi Kenya dan Bangladesh berkunjung ke Indonesia untuk mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan kesehatan, khususnya tentang keluarga berencana dan reproduksi di Madiun. Belasan delegasi dua negara tersebut berada di Kota Madiun sejak Minggu (17/9).

Delegasi Bangladesh pamit terlebih dahulu pada Rabu (20/9), sedangkan sesuai jadwal, delegasi Kenya berada di Madiun hingga Jumat (22/9).

Selama berada di Kota Madiun, rombongan telah mengunjungi beberapa lokasi, di antaranya RSUD Kota Madiun, Kampung KB Sejahtera Kelurahan Klegen, Edu Park Ngrowo Bening, Puskesmas Sukosari, Lapak Bumi Semendung, "Pahlawan Street Center", Padepokan Perguruan Pencak Silat PSH Terate, dan berapa tempat lain.

Baca juga: Dubes RI: Pencak silat alat promosi seni budaya Indonesia di Jepang
Baca juga: Tidak sebatas seni bela diri, silat Indonesia berbeda dengan Malaysia

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023