Banjarbaru (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Kalimantan Selatan menuju kampus kelas dunia dengan pengusulan akreditasi internasional pada sejumlah program studi (prodi) sarjana (S1) unggulan guna meningkatkan mutu pembelajaran yang lebih kompetitif dalam persaingan tingkat global.

"Total ada sembilan prodi yang dalam proses pengajuan dan penilaian akreditasi internasional," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri usai sidang senat terbuka Dies Natalis Ke-65 ULM di Auditorium ULM di Banjarbaru, Kamis.

Bahkan empat prodi di antaranya sudah melalui tahap visitasi tim dari ASIIN (Accreditation Agency for Degree Programs In Engineering Informatics/Computer Science, The Natural Sciences and Mathemathics) yaitu Prodi S1 Ilmu Tanah, Prodi S1 Agribisnis, Prodi S1 Teknologi Industri Pertanian, dan Prodi S1 Kehutanan.

"ASIIN merupakan sebuah lembaga akreditasi internasional berasal dari Jerman untuk disiplin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, dan biologi," katanya.

Baca juga: ULM miliki 111 guru besar perkokoh posisi terbaik di Kalimantan

Menurut dia, empat prodi lainnya diajukan mendapatkan akreditasi internasional dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA), sebuah lembaga akreditasi Eropa yang berbasis di Swiss.

Kemudian satu prodi berupaya memperoleh akreditasi bertaraf internasional dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) yaitu badan yang melakukan akreditasi terhadap prodi yang memberikan gelar sarjana akademik di bidang teknik dan komputasi.

Alim pun menargetkan pada 2024 mendatang minimal dua prodi pada setiap fakultas memperoleh akreditasi internasional.

Saat ini ULM memiliki dua prodi D3, 64 prodi S1, 24 prodi S2, tujuh prodi S3, serta lima prodi pendidikan profesi dan enam prodi pendidikan spesialis dengan 33 persen di antaranya telah terakreditasi A dan Unggul.

Dia ingin ULM sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik dan terbesar di Pulau Kalimantan terakreditasi A dengan jumlah 30.379 mahasiswa dan telah berada di jajaran kampus elite nasional mulai menapaki langkah maju di kancah internasional.

Baca juga: 100 mahasiswa ULM Banjarmasin raih beasiswa IBFL hingga sarjana 

Apalagi ULM telah secara intensif menjalin kerja sama dengan berbagai negara di kawasan regional Asia Tenggara salah satunya anak-anak dari Davao di Pulau Mindanao, Filipina, kuliah di ULM dalam skema program pemberian beasiswa untuk mahasiswa luar negeri.

"Target kami ada 100 mahasiswa asing belajar di ULM baik kuliah reguler maupun program pertukaran mahasiswa," ucapnya.
Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri bersama Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq pada acara Dies Natalis Ke-65 ULM. (ANTARA/Firman)


Pada kesempatan itu, rektor juga mengungkapkan raihan kemajuan ULM yang sangat progresif sepanjang satu tahun terakhir hingga menginjak usia 65 tahun tepat pada hari ini sejak berdiri 21 September 1958.

Salah satunya peningkatan jumlah guru besar yang kini totalnya mencapai 114 orang, meningkat dari tahun lalu yang hanya 72 orang atau bertambah 43 orang sejak Prof Alim menjabat sebagai rektor menggantikan Prof Sutarto Hadi.

Dengan modal guru besar tersebut, kata dia, ULM bisa meningkatkan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi termasuk pembukaan prodi-prodi baru khususnya program pascasarjana baik S2 maupun S3.

Baca juga: ULM terima 128 mahasiswa PMM dari 69 perguruan tinggi di Indonesia

Turut hadir dalam Dies Natalis Ke-65 ULM sebagai tamu kehormatan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq selaku alumnusi Fakultas Kehutanan ULM.

Kemudian Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar yang mewakili Gubernur Sahbirin Noor untuk menyerahkan bantuan hibah pemerintah daerah senilai Rp3,3 miliar lebih untuk ULM.

Pewarta: Firman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023