Workshop ini menjadi langkah pertama dalam mengembangkan program pemulihan yang akan memastikan keberlangsungan ekosistem Danau Mahalona
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur, Sulawesi Selatan bekerja sama Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) Tana Luwu menggelar workshop yang fokus membahas program pemulihan flora dan fauna asli Danau Mahalona, Lutim, Kamis.

Staf Ahli Pembangunan Lutim Rapiuddin Tahir, dalam sambutannya menyatakan, workshop ini menjadi langkah pertama dalam mengembangkan program pemulihan yang akan memastikan keberlangsungan ekosistem Danau Mahalona.

Baca juga: Puan ajak Ibu Negara Korsel tinjau flora-fauna di Istana Batu Tulis

“Dalam workshop ini, kita mendengarkan berbagai ahli dan pakar yang akan berbagi pengetahuan mereka tentang ekosistem Danau Mahalona, tantangan yang dihadapi dan rencana pemulihan yang dapat kita terapkan," katanya pada acara yang digelar bersama Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) Tana Luwu didukung oleh Synchronicity Earth (SE) dan SHOAL ini.

Ia berharap dengan diadakan workshop ini akan menghasilkan ide-ide inovatif dan solusi yang dapat diterapkan secara bersama-sama.
  Rapiuddin juga mengapresiasi para peserta yang bersedia hadir untuk berdiskusi bersama dalam kegiatan pada hari ini demi menjaga dan merestorasi keanekaragaman hayati di Danau Mahalona. Tidak hanya itu, diharapkan kedepannya adanya sinergitas lintas sektor dalam upaya pemulihan flora dan fauna asli Danau Mahalona.

Danau Mahalona bukan hanya merupakan warisan alam yang berharga, tetapi juga merupakan pusat kehidupan bagi banyak spesies flora dan fauna yang unik.

Baca juga: Badan Karantina Indonesia perkuat pengawasan peredaran flora-fauna
  “Oleh Karena itu, diharapkan sinergitas lintas sektor agar pemanfaatan danau dapat dilakukan secara optimal, tanpa ada tujuan yang mendominasi tujuan lainnya, dan dapat berakibat terhadap kehancuran. Mari kita bersama-sama berkomitmen bulatkan tekad untuk menjaga lingkungan ekosistem Danau Mahalona ini yang menjadi salah satu ikon wisata alam Bumi Batara Guru,” jelasnya.

Turut hadir Kepala BBKSDA Wilayah I Kota Paloporan, Perwakilan BAPPEDA Kabupaten LuwuTimur, Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait lingkup Kabupaten Luwu Timur, Perwakilan Universitas Andi Djemma Palopo.

Perwakilan Camat Towuti, Perwakilan Kepala Desa Tole, Ketua PD AMAN Luwu Timur, Tokoh Masyarakat/Pendamping Desa dan Nelayan Desa Tole, dan CSO/Komunitas (POSPERA Luwu Timur dan Komunitas Mori Diving Club.

Baca juga: KLHK temukan spesies flora-fauna baru guna jaga iklim & biodiversitas

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023