New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berhasil mengatasi hari perdagangan yang berombak pada Jumat (Sabtu pagi WIB), dan ditutup pada tertinggi baru ketika para kepala keuangan G7 bertemu di Inggris untuk membahas tantangan ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 35,87 poin (0,24 persen) menjadi 15.118,49, merupakan posisi penutupan tertinggi baru selama ini.

Indeks berbasis luas S&P 500, juga mencapai rekor tertinggi baru, bertambah 7,03 poin (0,43 persen) pada 1.633,70, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq meningkat 27,41 poin (0,80 persen) menjadi 3.436,58.

Kenaikan terjadi di tengah kurangnya data ekonomi utama AS, dengan saham-saham seperti Gap dan Priceline menguat setelah berita pendapatan yang menguntungkan.

Menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara Kelompok Tujuh (G7) memulai pertemuan dua hari dekat London untuk membahas strategi-strategi pertumbuhan ekonomi.

Saham perusahaan farmasi Actavis dan Warner Chilcott melonjak karena perusahaan mengatakan mereka dalam pembicaraan pendahuluan mengenai kemungkinan merger.

Actavis naik 12,2 persen, sementara Warner Chilcott melonjak 20,0 persen.

Pembuat komputer Dell naik 1,0 persen setelah investor Carl Icahn dan Southeastern Asset Management mengusulkan tawaran pengambilalihan alternatif.

Perusahaan biro perjalanan daring (online) Priceline naik 3,8 persen setelah melaporkan laba bersih 5,76 dolar AS per saham, jauh di atas perkiraan para analis 5,27 dolar AS. Perusahaan melaporkan peningkatan 36,4 persen dalam pemesanan perjalanan pada kuartal pertama.

Pengecer pakaian Gap meningkat 5,6 persen setelah mengatakan mereka memperkirakan laba kuartal pertama sekitar 68-69 sen per saham dibandingkan dengan ekspektasi 56 sen per saham.

Produsen mobil listrik Tesla Motors terus mendapat momentum yang kuat setelah melaporkan labanya pada Kamis, meningkat 10,6 persen pada Jumat.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 1,90 persen dari 1,81 persen pada Kamis, sementara imbal hasil pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,10 persen dari 3,00 persen. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil, demikian AFP. (A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013