Kondisi gas saat ini mengalami surplus dan bagi PT PJU migas sangat berperan dalam PAD Jawa Timur.
Surabaya (ANTARA) - Petrogas Jatim Utama (PJU) menyatakan forum Gas Coordination Meeting (GCM) ke-299 yang digelar di Kota Surabaya, Jawa Timur pada 25-26 September 2023 membahas evaluasi atas penyaluran gas bulan sebelumnya.

"Selain itu dibahas juga kendala operasional di lapangan serta paparan rencana kerja tiga bulan ke depan bersama pihak terkait," kata Direktur PT PJU Buyung Afrianto dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Rabu.

Buyung mengatakan, hal itu penting dilakukan untuk mengetahui update terkini mengenai pemetaan supply and demand gas di Jatim.

"Dikarenakan kondisi gas saat ini mengalami surplus dan bagi PT PJU migas sangat berperan dalam PAD Jawa Timur," ujarnya pula.

Selain sebagai ajang evaluasi, katanya lagi, gelaran tersebut juga menjadi tempat silaturahmi bagi para pihak terkait.

Pada pertemuan GCM ke-299, PT PJU mendapat giliran menjadi tuan rumah. Kegiatan itu akan diselenggarakan di Gedung Bhinaloka Pemprov Jatim, Jalan Pahlawan, Kota Surabaya.

Dalam GCM ke-299 tersebut, melibatkan produsen, transporter dan konsumen gas di Jatim dan Jawa Tengah (Jateng), di antaranya Pertamina EP Cepu, Pertamina Hulu Energi, PLN NP, PGN, Pertagas Niaga, Petronas serta SKK Migas.

Tahun ini, ujar dia lagi, yang menjadi Koordinator Rakor Gas adalah Kangean Energi Indonesia (KEI), sedangkan tuan rumah berganti-ganti pada setiap pertemuan, sesuai kesepakatan sebelumnya.

Pada sisi lain, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) memprioritaskan pasokan migas, khususnya gas untuk memenuhi kebutuhan domestik terlebih dahulu.

Adapun, sektor hulu migas bakal menjadi motor penting untuk menopang program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan gross domestic product (GDP) tertinggi di dunia.

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Investasi memproyeksikan Indonesia membutuhkan investasi sekitar 545 miliar dolar Amerika Serikat (AS), sekitar 10 persen di antaranya akan ditopang oleh sektor migas.

Menurut dia, sektor migas akan membutuhkan investasi sekitar 68,1 miliar dolar AS hingga 2040.
Baca juga: Khofifah: Produksi gas bumi di Jatim naik lima tahun ke depan
Baca juga: SKK Migas: Gas sudah bisa penuhi kebutuhan industri di Jateng-Jatim

Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023