Kayu Agung, OKI (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan mengapresiasi Marga Danau (Pedamaran) karena telah memelihara dan menjaga tradisi kearifan lokal di tengah derasnya modernisasi dan perubahan zaman.

"Marga Danau adalah benteng terakhir peradaban Suku Panesak. Saya sangat menghargai dipeliharanya adat, dipeliharanya tradisi, dirawatnya kearifan-kearifan lokal di Pedamaran ini," kata Bupati OKI Iskandar pada peringatan hari jadi ke-259 Marga Danau di Desa Pedamaran III Kecamatan Pedamaran OKI, Kamis.

Iskandar yang digelari masyarakat Pedamaran Ndo Barap Pangeran Raksaguna pada 2014 lalu merasa bangga jadi bagian dari keluarga besar Marga Danau.

"Saya melihat adat, tradisi, kearifan lokal, tata krama tetap dipelihara dan dirawat oleh masyarakat Pedamaran meski merantau jauh hingga tersebar se-Nusantara. Kecintaan akan kampung halaman tidak pernah lekang," katanya.

Upaya pelestarian adat budaya ini ujar Iskandar harus didukung. Oleh sebab itu sebagai bentuk dukungan pelestarian dan perlindungan tradisi lokal pada tahun 2019 Pemkab OKI bersama DPRD OKI telah menetapkan Perda perlindungan gambut dan lebak purun.

"Kita menyepakati peruntukan ruang gambut dijadikan sebagai kawasan budidaya. Salah satunya, gambut yang berada di Lebak Purun Guoh dan Gambalan seluas 857 hektare di Kecamatan Pedamaran," kata Iskandar.

Baca juga: Meramu budaya dari Kampung Tradisional Bena di Kabupaten Ngada NTT

Kehadiran Perda ini tambah Iskandar sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap kelestarian purun sebagai kearifan lokal masyarakat Pedamaran.

Pada kesempatan itu Masyarakat Marga Danau memberi gelar kehormatan kepada sembilan orang tokoh yang dinilai banyak berkontribusi terhadap kelestarian budaya dan kehidupan sosial masyarakat.

Salah satu penerima gelar yaitu M Alki Ardhiansyah Iskandar duta literasi Kabupaten OKI yang diberi mandat gelar Pangeran Iskandar Raksaguna.

Ketua Lembaga Adat Marga Danau, Kitum Sopidin mengatakan peringatan hari jadi ke-259 Marga Danau merupakan ajang menguatkan kembali ikatan kekeluargaan marga danau.

"Disini kita berkumpul untuk terus menjaga ikatan silaturahmi, menjaga tradisi yang di wariskan para leluhur marga danau," kata Sopidin.

Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap kelestarian adat budaya marga danau.

"Dukungan Ndo Barap Iskandar Raksaguna terhadap kelestarian adat budaya Marga Danau sangat kami apresiasi terutama dalam pelestarian purun sebagai bagian dari identitas masyarakat pedamaran," katanya menambahkan.

Pada kesempatan itu juga di launching gerakan seribu danau dan logo kesatuan Marga Danau.

Baca juga: BPOLBF komitmen dukung pengembangan wisata kampung adat di Ngada
Baca juga: Mengenal Kampung Adat Cikondang, tempat menjaga kearifan lokal

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023