senantiasa bekerja sama dengan komunitas-komunitas
Jakarta (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyatakan realisasi vaksinasi rabies pada hewan penular rabies (HPR) di DKI hingga September 2023 mencapai 91,45 persen atau sebanyak 41.826 ekor dari target yang ditetapkan 45.735 ekor.

Vaksinasi rabies tersebut dilaksanakan oleh Dinas KPKP bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang DKI Jakarta, Rumah Sakit Hewan Jakarta (RSHJ), serta sejumlah dokter hewan dan klinik hewan lainnya.

"Vaksinasi itu harus senantiasa dilanjutkan. Makanya, Pemprov DKI Jakarta tidak bisa berdiri sendiri, senantiasa bekerja sama dengan komunitas-komunitas," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati saat dihubungi ANTARA, Kamis.

DKI Jakarta sudah dinyatakan sebagai daerah bebas rabies sejak 2004 sebagaimana Keputusan Menteri Pertanian Nomor 556/Kpts/PD.640/10/2004 tentang Pernyataan Provinsi DKI Jakarta Bebas Rabies.

Meski begitu, Suharini mengingatkan bahwa daerah sekitar DKI sudah tidak lagi bebas rabies sehingga risiko akan meningkat apabila Jakarta tidak melakukan strategi untuk mempertahankan status bebas rabies.

Selain vaksinasi pada HPR, strategi lain yang dilakukan Pemprov DKI yaitu mengendalikan populasi HPR dengan sterilisasi. Menurut catatan Dinas KPKP DKI, realisasi sterilisasi HPR mencapai 9.170 ekor atau 91,7 persen dari target 10.000 ekor hingga September 2023.

Dalam rangka Hari Rabies Sedunia yang diperingati setiap 28 September, Suharini mengajak masyarakat agar menjadi pemilik hewan peliharaan yang bertanggung jawab dengan wajib vaksinasi secara rutin dan selalu memperhatikan kesehatan hewan.

Keberadaan hewan-hewan liar atau tak berpemilik juga menjadi perhatian Dinas KPKP DKI. Oleh sebab itu, kata Suharini, pihaknya bekerja sama dengan PDHI serta berbagai komunitas untuk melakukan program vaksinasi dan sterilisasi pada hewan-hewan tersebut.

Suharini menekankan pentingnya sinergitas pentahelix yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan demi mempertahankan status bebas rabies di DKI Jakarta.

Hal ini sejalan dengan tema "semua untuk satu, satu kesehatan untuk semua" yang diusung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk peringatan Hari Rabies Sedunia pada tahun ini.

"Ini adalah satu kesatuan yang disebut 'one health'. Tidak hanya satu saja yang sehat, tapi lingkungan kita juga sehat. Cara untuk mewujudkannya yaitu semua elemen harus padu, pentahelix memang harus dilakukan," kata Suharini.

Baca juga: Pemkot Jaktim gelar vaksin rabies gratis peringati Hari Rabies Dunia

Baca juga: Sambut "World Rabies Day", Jaktim gelar vaksinasi rabies

Baca juga: Pakar sebut 60 persen wilayah Indonesia endemis rabies
 

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023