Hangzhou (ANTARA) -
Pelatih tim nasional U-24 Indra Sjafrie menilai timnya masih mudah kemasukan dari situasi bola mati, sebagaimana yang terjadi saat mereka dikalahkan 0-2 oleh Uzbekistan di 16 besar Asian Games 2022, Kamis.
 
Kekalahan itu sekaligus memastikan kiprah timnas U-24 berakhir di Asian Games edisi tahun ini, dan mereka gagal melampaui pencapaian timnas U-23 pada Asian Games 2018 silam.
 
"Secara head to head sebenarnya partai di 2 x 45 menit mereka juga sulit membongkar compact defence kita tapi lagi-lagi kita kebobolan dari set piece ya, dan sama dengan pertandingan China Taipei, Korea Utara kita juga kebobolan dari set piece," ucap pelatih Indra pada konferensi pers seusai pertandingan di Stadion Shangcheng Sports Centre, Hangzhou, Kamis.
 
"Dan ini mungkin yang menjadi PR kita tidak hanya Asian Games tapi juga tim-tim lain yang harus kita perhatikan," tambahnya.
 
Indonesia mampu menahan imbang Uzbekistan tanpa gol sampai waktu normal usai. Namun mereka harus kemasukan gol Sherhod Esanov yang diawali tendangan sudut pada menit ke-92, sebelum pemain yang sama menggandakan keunggulan Uzbekistan pada menit ke-120.
 
"Ya sebenarnya sampai sebelum gol terjadi anak-anak secara disiplin menjalankan apa yang kita inginkan, fokus, jaga setiap pergerakan dari pemain UZbekistan. Tapi di sepak bola memang kadang kala ada error dan error itu secara baik dimanfaatkan oleh Uzbekistan," ucap pelatih yang membawa timnas U-23 memenangi medali emas SEA Games 2023 tersebut.

Baca juga: Berharap ketajaman lini depan timnas U-24 saat lawan Uzbekistan
 
Saat masih tertinggal 0-1, Indonesia sebenarnya sempat mencetak gol balasan, namun kemudian dianulir karena offside. Pelatih Indra mengaku keberatan dengan keputusan tersebut.
 
"Sebenarnya kita tadi sampai sekarang kami gak tahu kenapa gol yang tadi dianulir oleh wasit, apakah memang offside. Tentu di ajang sebesar ini perlu ada VAR untuk bisa benar-benar valid offside atau tidak offside," tuturnya.
 
Pelatih Indra memanggil penyerang Persis Solo Ramadhan Sananta untuk memperkuat tim asuhannya di 16 besar Asian Games. Walau dimainkan penuh saat melawan Uzbekistan, Sananta terlihat tidak mampu berbuat banyak karena asupan bola yang minim kepada dirinya.
 
"Jadi permainan Sananta bagus tapi permainan sepak bola (adalah) permainan kolektif yang dimainkan oleh 11 orang dan tidak ada error. Kalau ada error akan ada masalah," ujarnya.
 
Baca juga: Timnas Indonesia U-24 dipastikan lolos ke fase 16 besar Asian Games
Baca juga: Sananta tiba di China untuk bergabung dengan timnas U-24

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023