Banjarbaru (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan berbeda dengan daerah lain karena didominasi gambut sehingga penanggulangan harus digenangi air hingga banjir agar api padam total.

“Karhutla di Kalimantan Selatan ini berbeda dengan daerah lain, di sini lahannya harus direndam kalau bisa sampai banjir itu lahan gambutnya supaya bara api benar-benar padam,” kata dia di Banjarbaru, Minggu.

Setelah melihat kondisi karhutla di Kalimantan Selatan, dirinya akan meninjau ke lapangan secara langsung selama tiga hari ke depan.

“Meski sumber air dari sumur bor di Kalimantan Selatan ini sulit, tetapi saya lihat tadi air di bendungan masih ada, ini bisa kita maksimalkan memadamkan karhutla,” ujar Wamen LHK Alue Dohong.

Baca juga: Tim gabungan padamkan kebakaran 30 hektare lahan di Tapin Kalsel

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan karhutla di daerah itu sudah mulai menunjukkan tingkat keparahan yang harus diwaspadai.

Dia menyebutkan titik api semakin banyak menyebar, sedangkan jumlah personel dan peralatan terbatas sehingga upaya pemadaman karhutla di Kalsel bertumpu pada helikopter pengebom air dan hujan buatan.

Dia mengatakan pada beberapa waktu lalu dilakukan hujan buatan di langit Kalimantan Selatan namun tidak turun hujan maksimal.

Ia mengaku upaya tersebut tidak berjalan sesuai harapan sehingga tidak maksimal membantu pemadaman karhutla.

“Kemungkinan buruknya hingga akhir November masih musim kemarau, sehingga kita harus ekstra bertindak agar dampak karhutla tidak semakin luas,” ujar Roy.

Baca juga: SPBU berhasil diamankan dari karhutla di pinggir jalan Gambut Banjar
Baca juga: Menyelamatkan cabai terpedas di Indonesia dari karhutla
Baca juga: Area konservasi bekantan terdampak karhutla dibasahi BPBD Tapin

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023