Insya Allah mereka (Xinyi) mau memahami. Karena perwakilan saya di sana, sebelum rapat ini saya telepon, Insya Allah mereka memahami tapi juga mereka berpikirnya agar bisa sama-sama kita selesaikan dengan baik, dan kalau bisa diharapkan bisa cepat
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan terus berkoordinasi dan meyakinkan Xinyi Group meski ada konflik di Rempang, Kepulauan Riau.
 
Menurut Bahlil, Xinyi memahami kondisi yang terjadi, namun investor asal China itu berharap konflik bisa selesai dengan baik dan cepat.
 
“Insya Allah mereka (Xinyi) mau memahami. Karena perwakilan saya di sana, sebelum rapat ini saya telepon, Insya Allah mereka memahami tapi juga mereka berpikirnya agar bisa sama-sama kita selesaikan dengan baik, dan kalau bisa diharapkan bisa cepat,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.
 
Bahlil juga memastikan tidak ada penekanan dari pihak Xinyi terkait rencana investasi di Rempang.
 
“Posisinya tidak sampai menekan kita. Mudah-mudahan kita mampu selesaikan ini dengan baik-baik semuanya, juga bisa dengan cepat,” tuturnya.
 
Bahlil mengungkapkan pemerintah memang perlu memberikan kepastian kepada calon investor yang akan masuk terkait hal-hal yang terjadi dan dibutuhkan mereka. Akan tetapi, di sisi lain, pemerintah juga perlu bijak mengurai masalah yang terjadi di Rempang.
 
Mantan Ketua Umum Hipmi itu juga mengaku telah melakukan langkah-langkah antisipasi agar investor tidak hengkang. Hal itu dilakukan lantaran saat ini Indonesia berada di tengah kompetisi global untuk menarik investasi asing.
 
“Kami sudah melakukan langkah-langkah antisipastif agar investornya juga mau sedikit sabar menunggu. Karena kalau tidak, ya sudah, pergi. Kita ini sedang berkompetisi dengan negara lain. Kita sedang berkompetisi dengan negara lain yang menyiapkan clear and clean,” katanya.
 
Total investasi di Rempang, Kepulauan Riau, mencapai senilai 11,6 miliar dolar AS (setara Rp174 triliun) dan diklaim merupakan proyek pembangunan ekosistem industri yang besar.
 
Di kawasan tersebut bukan hanya ada perusahaan kaca asal China yakni Xinyi Group, namun juga beberapa perusahaan lainnya.
 
Setidaknya ada 10 proyek yang akan digarap sebagaimana disepakati dalam penandatangan nota kesepahaman (MoU) pada 28 Juli 2023 lalu antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Xinyi International Investments Limited, perusahaan-perusahaan yang akan berinvestasi di Rempang, Kepri.
 
Ke 10 proyek tersebut yaitu pembangunan kawasan industri terintegrasi; pabrik pemrosesan pasir silika; industri soda abu; industri kaca panel surya; industri kaca float; industri silikon industrial grade; industri polisilikon; industri pemrosesan kristal; industri sel dan modul surya; serta industri pendukung.

Baca juga: Bahlil: Investasi 11,6 miliar dolar AS di Rempang proyek besar
Baca juga: Bahlil akui awal mula konflik di Rempang dipicu miskomunikasi
Baca juga: Presiden beri arahan masalah Rempang diselesaikan secara kekeluargaan

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023