Kita bisa menawarkan untuk pelatihan pengemasan sekaligus dibantu permodalan untuk pelaku parekraf
Penajam Paser, Kaltim (ANTARA) - Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara Lamale mengungkapkan, dalam mengelola industri rumahan miliknya masih ada kendala dalam pengemasan produk teh Jeruji yang dibuatnya yakni terkait pengemasan produk.
 
“Alat semua ada, yang belum bisa cetak kemasan untuk teh celup,” ujar Lamale saat ditemui di kawasan Mentawir, Rabu.
 
Lamale memproduksi oleh-oleh khas Mentawir yang terbuat dari buah jeruji (tanaman yang tumbuh di sekitar kawasan mangrove), sirup mangrove dan kopi mangrove yang ia racik sendiri. Ini dibanderol seharga Rp60 ribu untuk satu kemasan kopi mangrove, dan sirup Rp20 ribu.
 
Ia berharap, produk yang ia klaim hanya ada di Mentawir ini dapat menjadi ikon atau oleh-oleh khas IKN. Karenanya diperlukan pengemasan yang baik agar produk ini makin dikenal dan digandrungi.
 
Sementara itu, ditemui dalam kesempatan yang berbeda Direktur Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN Muhsin Palinrugi mengungkapkan, pihaknya memiliki program pelatihan bagi UMKM termasuk pengemasan.
 
Pihaknya juga mengakui saat ini tenaga berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk dapat berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata di IKN.
 
“Kita bisa menawarkan untuk pelatihan pengemasan sekaligus dibantu permodalan untuk pelaku parekraf,” ujarnya.
 
 
Provinsi Kalimantan Timur memiliki beberapa destinasi wisata yang dapat dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
 
Destinasi tersebut di antaranya, Goa Tapak Raja, kawasan mangrove Mentawir, Gunung Parung, air terjun Tembinus serta bukit Bangkirai.

Baca juga: Direktur OIKN: Ada lima destinasi wisata dapat dikembangkan di IKN

Baca juga: Kemenparekraf gelar program Netas untuk kembangkan kepariwisataan

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023