Jakarta (ANTARA) - Industri klining servis dan laundry terus beradaptasi mengikuti perubahan dan tren pasar yang berkembang, dengan terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.

Peningkatan kualitas pelayanan pada industri ini antara lain dilakukan melalui pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja, kemudian penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan aman, kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia (Apklindo) M. Shiddiq dalam pernyataan pers, Kamis.

"Industri klining mengalami pertumbuhan yang luar biasa, pelaku usaha juga dituntut untuk lebih sigap dalam mengantisipasi kebutuhan pasar dan memberikan solusi yang paling efektif. Tentunya, industri ini juga merupakan industri yang padat karya dan salah satu upaya peningkatan kualitas adalah juga dengan memberikan peluang untuk terus belajar dengan pelatihan-pelatihan dan juga sertifikasi tenaga kerja," kata Shiddiq menjelaskan.

Baca juga: Pengusaha klining dan laundry perlu tingkatkan kompetensi dan mutu

Tanpa menyebut angkanya, Shiddiq mengatakan bahwa industri klining servis dan laundry mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang dinamis di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.

Pascapandemi, kegiatan membersihkan dan mencuci menjadi lebih penting dan ekspektasi yang meningkat akan kebersihan juga turut memacu perubahan yang mendorong evolusi industri klining servis dan laundry.

Dengan adanya kebutuhan pasar yang dinamis, industri klining servis dan laundry terus beradaptasi mengikuti perubahan dan tren pasar. Sertifikasi tenaga kerja, penggunaan bahan bahan yang ramah lingkungan dan aman bagi manusia, pemanfaatan teknologi otomasi adalah beberapa elemen yang turut menentukan arah industri ini.

"Bersama dengan teman-teman profesional industri klining dan laundry, kami mengamati dan mencermati dinamika industri ini, sejak penyelenggaraan Expo Clean dan Expo Laundry yang pertama kalinya di tahun 2014. Industri laundry sudah melaju pesat dalam semua kategorinya, baik dari laundry khusus untuk ritel, komersial, fasilitas yankes, pariwisata, semua berkembang cepat," kata Shiddiq.

Kuncinya, kata dia, utamanya ada di inovasi.

Baca juga: Aplikasi IZILOH diluncurkan untuk mudahkan bisnis laundry

"Untuk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pasar, para profesional industri klining dan laundry harus memiliki inovasi produk,” kata Direktur PT Media Artha Sentosa Teddy Halim, penyelenggara pameran Expo Clean dan Expo Laundry menambahkan.

"Melalui inovasi, pelaku industri dapat menawarkan produk dan layanan yang lebih baik, lebih efektif dan efisien. Apklindo terus mendukung diselenggarakannya Expo Clean dan Expo Laundry, bahkan sejak pertama kalinya diadakan. Kami melihat adanya kebutuhan dari industri klining akan sebuah wadah pertukaran informasi yang aktual serta peluang untuk mengembangkan jaringan usaha," kata Shiddiq menimpali.

Expo Clean dan Expo Laundry yang berlangsung 5 - 7 Oktober di JExpo Kemayoran Jakarta menghadirkan lebih dari 100 merek produk klining dan laundry mewakili 15 negara dan kawasan di dunia. Beragam produk ditampilkan dengan inovasi terkini.

Diharapkan kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi pelaku usaha dalam negeri untuk dapat lebih unggul dan meningkatkan produktivitasnya. Salah satu agenda yang diadakan adalah Laundry Roundtable, di mana pelaku usaha laundry dari Filipina, Malaysia dan Indonesia dapat saling bertukar pengalaman.

Expo Laundry juga bekerjasama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) untuk mengadakan seminar healthcare laundry dan masih banyak lagi aktivitas lainnya selama tiga hari ke depan.

Pameran ini terbuka untuk umum dan gratis dengan syarat wajib registrasi melalui situs resmi.

Baca juga: Mahasiswa UGM mengolah limbah styrofoam jadi penyerap limbah laundry

Baca juga: Penatu modern tangkap peluang di masa pandemi

Baca juga: Kata dermatolog tentang seberapa sering harus ganti piyama

Pewarta: Suryanto
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023