berharap permasalahan stunting bagi anak-anak di Jakarta  bisa segera terselesaikan
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi C Rasyidi mendesak pemerintah provinsi DKI segera mengeluarkan dana untuk mengatasi stunting yang hingga kini masih menjadi permasalahan di Jakarta.

"Saya mohon kepada Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono supaya segera mengeluarkan dana stunting kalau bisa November ini," kata Rasyidi dalam rapat paripurna DPRD DKI di Jakarta, Kamis.

Rasyidi menuturkan seharusnya pemerintah bisa cepat mengeluarkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk segera membantu masyarakat.

Dia berharap permasalahan stunting bagi anak-anak di Jakarta  bisa segera terselesaikan dan dipastikan semuanya sehat serta tercukupi kebutuhan gizinya.

Dia menyebut masih menemukan kasus stunting di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur dan Cibubur .

"Tadi disampaikan masih 14,2 persen sekarang dan kita akan menjadi nol. Mohon dapat ditindaklanjuti," tuturnya.

Percepatan penurunan stunting sebesar Rp1,87 triliun atau tiga persen dari total Belanja Daerah yang digunakan untuk anggaran prioritas pembangunan tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2024.

Sebelumnya, Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Setda DKI Jakarta Widyastuti menyatakan siap melakukan sinergi lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)  untuk pemerataan pemberian makanan tambahan (PMT).

“Jadi yang akan dikelompokan fokus dalam penanganan stunting di Dinas Sosial ada, di Dinas Pendidikan ada, dan Dinas Kesehatan itu sendiri,” kata Widya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan jumlah 39.793 balita dengan permasalahan gizi terdiri dari 5.753 balita kurang berat badan, 9.191 balita kurang gizi, 2.026 balita gizi buruk, dan 22.823 balita stunting.

“Dalam pencegahannya kami sudah memberikan TTD (Tablet Tambah Darah) pada anak usia sekolah, ANC (Antenatal Care) ibu hamil minimal enam kali per kehamilan, memonitor tumbuh kembang anak, melakukan imunisasi lengkap, dan melakukan PMT penyuluhan di Posyandu (Pos pelayanan terpadu),” jelas Ani.
Baca juga: Tangani tengkes, Pemkot Jaktim gandeng tokoh agama
Baca juga: Jakbar bersinergi dengan PAM Jaya percepat penurunan stunting
Baca juga: Jakarta Pusat targetkan bebas prevalensi stunting sebelum 2024

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023