Lubang Buaya Jakarta Timur memiliki angka PM2,5 sebesar 113
Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menyebutkan, kualitas udara di Jakarta dalam kategori tidak sehat karena angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 berdasarkan indeks standar pencemar udara (ISPU) mencapai 113 pada Jumat pagi hingga pukul 06.00 WIB.

Laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, menyebutkan di antara lima wilayah, Lubang Buaya Jakarta Timur memiliki angka PM2,5 sebesar 113 atau berada pada rentang 101-199.

Angka di posisi termasuk termasuk kategori tidak sehat yakni kualitas udaranya yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Sedangkan kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 berada pada 0 - 50.

Lalu, tingkat kualitas udaranya sedang yakni tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika.

Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 berada pada 200 - 299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

Terakhir, kategori berbahaya yakni tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan serius pada populasi.

Selain Jakarta Timur, ISPU di wilayah kota Jakarta lainnya terpantau sedang, yakni Bundaran HI Jakarta Pusat (86), Kelapa Gading Jakarta Utara (82), Jagakarsa Jakarta Selatan (76) dan Kebon Jeruk Jakarta Barat (67).

Sementara itu, pada situs pemantauan IQ Air pada Jumat pukul 07.00 WIB, Jakarta diklasifikasikan sebagai kota nomor empat dengan pencemaran udara tertinggi di dunia (162).

Sedangkan peringkat pertama jatuh pada Lahore, Pakistan (192), kedua yakni Delhi, India (183), dan ketiga Dubai, Uni Emirat Arab (172).

IKU di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2.5 saat ini sudah 15,2 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 162 AQI US.

Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk) dan Jimbaran (Ancol).
Baca juga: Belasan kendaraan di Jakarta Selatan tak lolos uji emisi
Baca juga: Kamis pagi, kualitas udara Jakarta kategori tidak sehat
Baca juga: Penyesuaian nama Puskesmas di DKI tidak turunkan kualitas pelayanan

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023