Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung Conference of The Parties 28 (COP-28) atau Konferensi Para Pihak anggota The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang akan berlangsung pada November 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Hal itu disampaikan Ketua MPR saat menerima Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Al-Muslimin (MHM) sekaligus Sekretaris Jenderal Zayed Award for Human Fraternity, Judge Dr. Abdelsalam.

"Kami mendukung MHM yang memprakarsai 'Paviliun Agama' dalam rangkaian Conference of the Parties 28 (COP-28) pada November 2023 di Uni Emirat Arab," kata pria yang akrab disapa Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Ia melihat ini menjadi sejarah baru untuk pertama kalinya dalam penyelenggaraan COP-28 dengan menyiapkan platform global untuk berdialog antaragama dalam menghadapi isu perubahan iklim.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan pada 4 Oktober 2023, MHM secara resmi membuka kantor cabang di Jakarta.

Hal ini pun bertepatan dengan penyelenggaraan Konferensi Agama dan Perubahan Iklim di Jakarta yang dihadiri 150 peserta di mana merepresentasikan berbagai agama di Asia Tenggara, cendekiawan, akademisi, dan generasi muda yang peduli terhadap isu perubahan iklim. Sekaligus persiapan menuju COP-28.

"Paviliun Agama dalam COP-28 akan menghidupkan nilai-nilai agama dan budaya lokal dalam menyikapi perubahan iklim, pelestarian lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.

Baca juga: Ketua MPR RI ingatkan pemimpin harus mampu beri pengaruh positif

Baca juga: Bamsoet dorong pemerintah segera segera buat regulasi pesawat nirawak


Selain itu, perubahan iklim dan kelestarian lingkungan saat ini menjadi isu global yang mengemuka. Dalam kaitan ini, peran dan kontribusi tokoh agama dalam membangun kesadaran, kepedulian, dan komitmen kolektif masyarakat sangat penting dan strategis.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan tokoh agama menjadi penyebar informasi yang paling dipercaya oleh masyarakat Indonesia.

Sekitar 61,7 persen masyarakat percaya atau sangat percaya terhadap informasi yang disampaikan tokoh agama, melebihi tingkat kepercayaan pada informasi yang bersumber dari keluarga, ketua lingkungan, hingga ketua adat.

"Kondisi di dunia sepertinya juga tidak jauh berbeda. Fakta ini harus dioptimalkan oleh para tokoh agama untuk menyebarkan hal-hal di luar ranah religiositas. Seperti menyampaikan pesan dan aksi penyelamatan lingkungan dari krisis iklim yang semakin nyata," pungkas Bamsoet.

Adapun MHM merupakan lembaga internasional independen yang dibentuk pada 19 Juli 2014 di Abu Dhabi. Lembaga ini dipimpin oleh Grand Syekh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al-Tayeb yang beranggotakan sejumlah ulama, pakar, dan tokoh Muslim dari berbagai negara yang memiliki karakter bijak, adil, independen, dan moderat.

Turut hadir antara lain Ketua Kehormatan, Presidium of Inter Religious Council (IRC) Indonesia Prof. Din Syamsuddin, dan Presiden Universitas Darussalam Gontor Prof. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023