... menutup satu bagian yang menyedihkan terkait insiden Big Gossan ini... "
Jakarta (ANTARA News) - Sembilan hari evakuasi korban terowongan runtuh Big Gossan, PT Freeport Indonesia, di Papua, dinyatakan selesai hari ini.

Dengan evakuasi korban terakhir tersebut, maka total 28 pekerja yang tewas tertimbun runtuhan terowongan Big Gossan. Mereka semua warga negara Indonesia yang menjadi siswa pelatihan di ruang kelas bawah tanah di situs tambang mineral itu.

Ke-28 korban tewas itu adalah Aan Nugraha, Lestari Siahaan, Amir Tika, Lewi Mofu, Aris Tikupasang, Ma`mur, Artinus Magal, Mateus Agus Marandof, Daniel Tedy Eramuri, Muntadhim Ahmad, dan David Gobai.

Korban meninggal lain adalah Petrus Frengo Marangkerena, Febry Tandungan, Petrus Padak Duli, Ferry Edison Pangarbuan, Retno Bone, Frelthon Wantalangi, Rooy Rogers Kailuha, Gito Sikku, Selpianus Edowai, Hengky Ronald Hendambo, Suleman, Herman Susanto, Victoria Sanger, Jhoni Michael Ugadje, Wandi, Joni Tulak, dan Yapinus Tabuni.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto, dalam pernyataan, di Jakarta, Rabu, mengatakan, tim penyelamat telah mengevakuasi dan mengidentifikasi pekerja tewas terakhir yang terkubur dalam reruntuhan pada Rabu dini hari.

"Kami telah selesai menutup satu bagian yang menyedihkan terkait insiden Big Gossan ini," katanya.

Upaya penyelamatan dan evakuasi telah dimulai sejak terowongan runtuh terjadi pada 14 Mei 2013. Rabu ini, perusahaan tambang PMA Amerika Serikat itu akan melakukan upacara dukacita di kantor PT Freeport Indonesia, Jakarta dan Papua.

"Sedang 10 pekerja yang selamat dalam kondisi yang stabil," kata Rozik.

Pada pukul 07.30 WIT Selasa (14/5), terowongan bawah tanah Big Gossan runtuh. Saat kejadian, terdapat 38 pekerja Freeport yang sedang mengikuti pelatihan di terowongan tersebut. Lokasi kejadian berdekatan dengan ruang kantor dan berada jauh dari area kegiatan pertambangan aktif. 

(K007/R007)

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013