sorgum berhasil dipanen di Sumut pada tahun 2019 tepatnya di kawasan kebun sawit di Kabupaten Serdang Bedagai
Medan (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara menyebutkan sorgum berpotensi menjadi pangan/makanan pokok alternatif di wilayah itu.

"Sorgum bisa dikembangkan di sini. Namun sampai sekarang memang kurang berkembang salah satunya karena masyarakat belum terbiasa," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (Sumut)  Muhammad Juwaini di Medan, Jumat.

Ia melanjutkan sorgum berhasil dipanen di Sumut pada tahun 2019 tepatnya di kawasan kebun sawit di Kabupaten Serdang Bedagai.

Setelah itu, sorgum terus dipanen setiap tahun di Sumut tetapi penyebarannya di masyarakat tidak masif.

"Masyarakat kurang berminat sehingga pasarnya tidak ada," kata Juwaini.

Menurut dia, salah satu yang bisa dilakukan untuk menggalakkan konsumsi sorgum adalah dengan melakukan kampanye sorgum sebagai makanan pokok alternatif di masyarakat.

Baca juga: Pemprov Sumut: Imbauan diversifikasi pangan Mendagri perlu dilakukan

Baca juga: KPPU: Distribusi beras pemerintah mencegah munculnya spekulan di Sumut


Sasarannya, Juwaini melanjutkan, idealnya adalah anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Itu agar mereka terbiasa dengan sorgum sampai dewasa.

"Bukan cuma sorgum, konsumsi pangan selain beras lainnya seperti ubi, jagung dan kacang kedelai juga harus dikampanyekan supaya mengurangi ketergantungan kita terhadap beras," kata dia.

Muhammad Juwaini menyebutkan pemanfaatan pangan alternatif untuk menekan konsumsi beras sejalan dengan imbauan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar pemerintah daerah mengampanyekan langkah diversifikasi pangan kepada masyarakat di tengah tingginya harga beras saat ini.

Masyarakat didorong supaya tidak bergantung pada komoditas beras, tetapi juga makanan sehat lain seperti sagu, keladi ubi dan kentang.

"Apalagi makanan tersebut selama ini juga telah banyak dikonsumsi masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia timur," ujar Tito.

Berdasarkan informasi Kementerian Pertanian, sorgum adalah tanaman asal Afrika yang bijinya bermanfaat sebagai bahan pangan, bahan dasar energi biodiesel dan pakan ternak.

Biji sorgum yang mirip jagung bisa diolah menjadi makanan seperti sereal, bubur, tepung, roti, kue dan sirop.

Sorgum dianggap cocok menjadi makanan pokok karena memiliki banyak kandungan nutrisi penting seperti serat, kalori bebas gluten, antioksidan, asam fenolat (untuk anti-inflamasi) dan zat lipid policosanol yang menghambat sintesis kolesterol berlebih dalam tubuh.

Baca juga: Pemprov Sumut kirim bantuan ke Nias Selatan yang alami krisis pangan

Baca juga: Bulog Sumut siap salurkan 27.780 ton beras bantuan Oktober-Desember


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023