Membangun kepercayaan publik juga menjadi salah satu upaya BI untuk menjaga stabilitas
Tangerang Selatan, Banten (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) terus berupaya membangun kepercayaan publik salah satunya dengan transparansi kebijakan yang dikeluarkan otoritas moneter dan pembayaran itu.

"Membangun kepercayaan publik juga menjadi salah satu upaya BI untuk menjaga stabilitas," kata Kepala Divisi Relasi Media dan Opinion Maker Departemen Komunikasi BI Syachman Perdymer dalam media gathering di Tangerang Selatan, Banten, Minggu.

Ia menyebutkan sebuah kebijakan yang dikeluarkan BI tak akan banyak berpengaruh jika tak dipublikasikan.

Karena itu, lanjut dia, dalam strategi komunikasi BI, media memiliki peran penting dalam memperkuat komunikasi sebab akan dibutuhkan biaya yang lebih besar jika kepercayaan masyarakat tidak diperoleh.

Selain itu, menurut dia, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh BI haruslah berdasar data yang valid.

"Ekonom untuk melihat pergerakan ekonomi biasanya memerlukan data valid dan grafik," tambahnya.

Baca juga: BI: Aliran modal asing keluar Rp2,5 triliun pada 2-5 Oktober 2023

Baca juga: Cadangan devisa Indonesia turun jadi 134,9 miliar dolar AS


Syachman mengharapkan dengan tersampainya pesan dari lembaga itu, masyarakat akan lebih paham dengan kebijakan yang dikeluarkan BI.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Irfan Farulian mengatakan bahwa informasi kebijakan-kebijakan terbaru BI tetap harus dipublikasikan

Kebijakan BI itu, lanjut dia, di antaranya,
perkembangan teknologi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang memudahkan dan mempercepat transaksi dalam perdagangan.

Irfan menjelaskan ada beberapa kebijakan BI pada 2023, yakni meningkatkan efisiensi logistik melalui pembangunan infrastruktur seperti Pelabuhan Patimban dan pendukungnya. Kedua mendukung peningkatan iklim investasi melalui sistem perizinan dengan mengimplementasikan Online Single Submission (OSS) versi 1.1.

Kemudian harmonisasi regulasi dan program kebijakan untuk meningkatkan produktivitas industri seperti Kendaraan Ramah Lingkungan.

Keempat kelancaran sistem pembayaran melalui perluasan kerja sama Local Currency Settlement untuk perdagangan internasional dengan dua negara mitra (Thailand dan Malaysia) perluasan kerjasama Local Currency Settlement untuk investasi dan pengembangan sistem pembayaran melalui perluasan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan peluncuran QRIS.

"Mendorong pembiayaan melalui pembiayaan yang berwawasan lingkungan (green financing) dan promosi perdagangan dan investasi industri manufaktur," jelasnya.

Baca juga: BI dorong ekonomi berkelanjutan melalui kebijakan likuiditas

Baca juga: Bank Mandiri terus akselerasi transaksi QRIS dan BI-Fast


Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023