perpustakaan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) menjadi target utama distribusi buku
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Barat (Sudin Pusip Jakbar) meregistrasi 10.000 buku baru agar bisa segera didistribusikan ke masyarakat dalam upaya meningkatkan budaya membaca.

"Baru sampai di kami kemarin dan sudah diperiksa juga. Kita lagi proses registrasi gitu ya, kita unggah identitas buku, seperti judul dan lain-lain itu ke database," kata Kepala Sudin Pusip Jakbar Achmad Jazuri saat dihubungi wartawan di Jakarta pada Senin.

Achmad menyebut registrasi 10.000 buku tersebut ditargetkan tuntas pada tahun ini.

"Tahun ini pokoknya harus sudah selesai. Begitu selesai, sudah masuk semua ke database, judul dan berikut jumlahnya semuanya itu, baru kemudian didistribusikan sesuai permintaan," ungkap Achmad.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa perpustakaan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) menjadi target utama distribusi buku.

"RPTRA jadi sasaran utama ya nanti untuk distribusi buku, apalagi RPTRA kan taman baca masyarakat. Selain itu nanti ada perpustakaan RW. Kadang-kadang mereka juga minta," imbuhnya.

Selain itu, kata Achmad, sekitar sepuluh persen dari buku-buku tersebut akan tetap disimpan di kantornya untuk menambahkan koleksi di perpustakaan Sudin Pusip Jakbar.

"Dari jumlah itu sebanyak 10 persen nanti kita simpan di sini untuk jadi koleksi perpustakaan," kata Achmad.

Selain meningkatkan budaya literasi masyarakat, Achmad berharap penambahan buku tersebut dapat menambahkan pemahaman masyarakat mengenai pengembangan dan penanganan masalah anak, seperti stunting.

"Itu kan buku-bukunya sebagian besar bertema anak ya. Misalnya soal penanganan stunting pada anak dan sebagainya. Jadi selain meningkatkan budaya baca, buku-buku itu juga jadi pedoman pengentasan stunting begitu," ucap dia.

Sebelum kedatangan 10.000 buku tersebut, Achmad mengaku telah memiliki sebanyak 45.000 eksemplar (judul) koleksi buku berbagai judul.

"Buku-buku tersebut tersebar di gedung Pusip, perpustakaan RPTRA, perpustakaan kelurahan, kecamatan dan lingkungan warga," kata Achmad.

Lebih lanjut, ia menyebut anggaran yang disiapkan untuk penyediaan 10.000 buku tersebut sebesar Rp650 juta.

Ia meminta warga masyarakat, berikut anak-anak untuk mengunjungi perpustakaan yang tersedia di setiap RPTRA ataupun juga perpustakaan yang tersedia di gedung Sudin Pusip Jakarta Barat.

"Jadi, pengadaan buku juga harus sesuai dengan minat baca masyarakat juga," kata Achmad.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengungkapkan, sosialisasi, program dan pemberian fasilitas membaca pada warga sangat penting dalam rangka menanamkan budaya literasi kepada masyarakat.

Pihaknya juga berharap agar Dinas Pusip DKI Jakarta dapat menambah fasilitas membaca seperti perpustakaan keliling atau buku digital (melalui kode QR) di tempat-tempat umum di Jakarta Barat.

"Kita berharap ya, agar Dinas Pusip DKI Jakarta dapat menambah armada perpustakaan keliling. Selain itu juga buku-buku yang bisa diakses lewat kode QR itu," kata Uus.

Kemudian, tambahnya, memperbanyak tempat tempat untuk membaca di tempat umum dan lain sebagainya.
Baca juga: DKI gencarkan budaya gemar baca lewat Baca Jakarta Triwulan III
Baca juga: Jakarta Barat tambah 10.000 buku untuk tingkatkan literasi anak
Baca juga: Setu Babakan luncurkan buku toponimi sambut HUT DKI


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023