TGSC menjadi wadah inkubasi para pemuda dalam menciptakan kebermanfaatan sosial melalui wirausaha sosial.
Jakarta (ANTARA) - PT Pegadaian berkolaborasi dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) meluncurkan program penguatan kewirausahaan sosial pemuda, The Gade Sociopreneurship Challenge (TGSC).

Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan PT Pegadaian Eka Pebriansyah mengatakan, TGSC merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian pada Pilar The Gade Generation yang berfokus pada pendidikan generasi muda.

Peluncuran program ini dilaksanakan di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah pada Senin (9/10) dengan mengusung tema "Empowering Youth Sociopreneurship for Sustainable Impact and Improving Millennial Financial Literacy".

"TGSC menjadi wadah inkubasi para pemuda dalam menciptakan kebermanfaatan sosial melalui wirausaha sosial," ujar Eka melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa.

Eka menjelaskan, TGSC menjadi kompetisi startup sosial bagi para mahasiswa seluruh Indonesia. Lewat kompetisi ini para peserta didorong untuk menjadi sociopreneur melalui inovasi model bisnis yang telah dibuat.

Lebih lanjut, inovasi tersebut lahir dari pengamatan para peserta terhadap masalah dan kebutuhan sosial yang ada di lingkungan mereka.

"Para peserta didorong untuk melihat berbagai masalah dan kebutuhan sosial sebagai peluang untuk memberdayakan dan menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat," kata Eka.

Eka berharap bonus demografi dapat dimaksimalkan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

"Melalui program TGSC, kami berupaya mendorong jiwa sociopreneurship para mahasiswa dengan memberikan dukungan kepada tiga hal yakni pendampingan dan pematangan usaha melalui mentoring dan networking, serta dukungan akses keuangan pada saat peserta membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya," katanya.

Ketua Bidang Pengembangan Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat DPP IAEI sekaligus Direktur Bisnis Digital Telkom Indonesia Muhammad Fajrin Rasyid mengatakan, socialpreneur itu adalah jembatan antara sosial dengan entreprenur. Bagaimana memadukan elemen sosial dengan bisnis, sehingga menghasilkan nilai sosial dan secara bisnis juga menghasilkan.

"Kita juga harus memastikan apakah produk tersebut menjawab persoalan atau tidak," kata Fajrin.

Fajrin mengatakan, pebisnis harus memikirkan produk atau layanan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk model bisnisnya. Selain itu, pebisnis juga harus memikirkan sudut pandang dari konsumen.

Kepala Inkubator Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret Innovation Hub Catur Sugiarto mengatakan, kompetisi ini akan semakin mendorong para mahasiswa untuk tidak hanya cakap secara intelektual, namun memiliki kepekaan sosial dan jiwa kewirausahaan.

"Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh PT Pegadaian. Dengan program ini, mahasiswa tentu dapat mengembangkan keterampilannya dalam berwirausaha. Sehingga kelak setelah lulus, mereka siap untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan," ujar Catur.

Rully Yusuf selaku Kepala Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian menuturkan bahwa kompetisi bisnis sosial dalam TGSC ini mengusung konsep wirausaha dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.

Melalui program ini, para peserta didorong untuk tidak hanya mencari keuntungan finansial semata, melainkan juga didorong untuk dapat memberikan dampak positif pada lingkungan di sekitarnya.

"TGSC yang dibangun semoga bisa bermanfaat untuk mengoptimalkan lahirnya wirausaha muda, yang peka terhadap permasalahan sosial di lingkungan sekitarnya," kata Rully.

Setelah peluncuran program ini, PT Pegadaian akan melakukan roadshow yang bertajuk "TGSC Goes to Campus" ke 10 titik kampus yang tersebar di berbagai wilayah dan pulau di Indonesia. Dimulai dari titik pertama peluncuran yakni UNS, dan dilanjutkan menuju kampus-kampus lainnya di Indonesia.

Roadshow ini diharapkan program TGSC dapat menjangkau banyak sociopreneur dari kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia, yang berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), jumlahnya mencapai 9,32 juta orang, tersebar di 3.107 perguruan tinggi negeri dan swasta.

Program TGSC ini akan dibuka mulai 2-11 November 2023 mendatang. Informasi lebih lanjut mengenai teknis dan persyaratan peserta akan diinformasikan melalui laman website TGSC.
Baca juga: Holding Ultra Mikro BRI, Pegadaian dan PNM Ajak UMKM Bersatu Tumbuh Bersama Untuk Naik Kelas
Baca juga: Pegadaian gelar Pekan Raya Pegadaian di seluruh Indonesia

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023