Jakarta (ANTARA) - Indonesia memperkenalkan keramba dan rumpon ikan ke Fiji dan Madagaskar, di bawah mekanisme kerja sama Forum Negara Pulau dan Kepulauan (AIS Forum).

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi di Nusa Dua, Bali, Selasa, delegasi Indonesia memperkenalkan keramba ikan sebagai sebuah inovasi di bidang perikanan dalam Pertemuan ke-7 Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) AIS Forum di Fiji pada April lalu.

“Keramba ikan adalah sesuatu yang sudah biasa kita temukan di Indonesia, tetapi ternyata di negara Pasifik belum ada satu pun keramba ikan,” kata Jodi usai mengikuti Pertemuan ke-5 Tingkat Menteri AIS Forum di Nusa Dua.

Sementara dalam SOM ke-8 AIS Forum di Madagaskar yang digelar Juni lalu, delegasi Indonesia membawa rumpon ikan yang bisa dipasang di laut dangkal maupun laut dalam, guna membantu nelayan menangkap ikan.

Jodi memaparkan bahwa Indonesia berusaha menawarkan solusi dan inovasi sederhana untuk bisa membantu pembangunan di negara peserta AIS Forum, terutama negara pulau dan kepulauan kecil.

“Ini adalah hal-hal simpel, bukan rocket science, yang bisa kita terapkan di negara-negara kecil dan masyarakat bisa terlibat langsung dalam pembuatannya,” kata Jodi.

Jika dinilai berhasil, ujar dia, Sekretariat AIS Forum akan mereplikasi solusi dan inovasi serupa di negara lainnya.

“Program tersebut akan terus secara berkala kita monitor, evaluasi, dan kita lakukan improvement apabila diperlukan. Jika dinilai sukses kita akan replicate ini ke tempat lainnya, termasuk juga di dalam negeri. Jadi kita tidak hanya fokus mengembangkan ekonomi biru atau inisiatif kelautan lainnya di negara lain, tetapi juga di dalam negeri sendiri,” papar Jodi.

Guna meningkatkan kolaborasi AIS, para pejabat negara peserta telah membentuk kantor regional di tiga kawasan yaitu Pasifik yang berbasis di Fiji, Lingkar Samudera Hindia yang berbasis di Madagaskar, dan Karibia yang berbasis di Barbados.

Tugas kantor-kantor regional tersebut adalah untuk mengumpulkan masukan mengenai program dan inisiatif yang dirasa perlu untuk mengembangkan kerja sama AIS Forum.

“Sifat dari AIS Forum ini adalah bagaimana kita bisa membangun dari masyarakat akar rumput, jadi bukan lagi menjalankan program dari pemerintah tetapi menciptakan program yang memang dibutuhkan dan bisa dilakukan oleh masyarakat,” tutur Jodi.

KTT AIS Forum merupakan wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi empat masalah global, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim.

Baca juga: AIS Forum fasilitasi negara pulau dan kepulauan mampu mandiri
Baca juga: Pertemuan menteri AIS Forum hasilkan tujuh dokumen kerja sama
Baca juga: Retno sebut AIS Forum bukti sumbangsih RI untuk negara kepulauan


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023