Penyakit anemia dapat berdampak risiko kematian saat melahirkan
JAKARTA (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kota Administrasi Jakarta Selatan menyelenggarakan program mitigasi risiko anemia bagi remaja putri sejak usia Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk mencegah bayi yang dilahirkan stunting saat berkeluarga kelak.

"Program ini juga dilakukan di seluruh sekolah di Jakarta Selatan, dengan harapan dapat mencegah terjadinya anemia pada remaja putri sehingga dapat menurunkan angka stunting di kemudian hari," kata Pengelola Program Gizi Sudinkes Jakarta Selatan, saat memberikan penyuluhan tentang anemia bagi remaja di SMKN 47 Jakarta, Rabu.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas (Kasudin) Kesahatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati mengatakan  anemia (kekurangan darah) dapat menyebabkan dampak lainnya yang dapat mengganggu kesehatan.

"Penyakit anemia dapat berdampak risiko kematian saat melahirkan, serta menjadi salah satu penyebab bayi lahir prematur, dan berat bayi yang cenderung rendah," kata Kasudin Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati, saat dikonfirmasi di Jakarta.

Yudi Dimyati mengharapkan remaja putri bisa mengonsumsi tablet penambah darah secara rutin setiap seminggu sekali.

Dia menjelaskan, konsumsi tablet penambah darah juga perlu dilengkapi dengan pola makanan bergizi dan memenuhi zat besi untuk pencegahan anemia.

"Hal ini dilakukan agar bisa sedini mungkin mendeteksi kondisi kesehatan pada remaja putri. Karena saat dewasa nanti, mereka akan menjadi ibu yang akan menjalani masa kehamilan, melahirkan, sampai gizi untuk anaknya yang dilahirkan harus dipenuhi," ujarnya.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan kaitan antara anemia saat hamil dengan risiko anak mengalami stunting. Oleh karena itu, pencegahan anemia sejak usia remaja berpotensi mengurangi risiko tumbuhnya generasi stunting di Jakarta Selatan.

Dia menambahkan anemia juga dapat berdampak pada penurunan imunitas, gangguan konsentrasi, penurunan prestasi belajar, hingga mengganggu kebugaran dan produktivitas.

Untuk itu, dia menargetkan semua sekolah di Jakarta Selatan dapat menerima program penyuluhan untuk pencegahan bagi remaja putri.

"Harapannya semua sekolah terbuka dan mau menerima program pencegahan anemia bagi remaja putri," kata dia.

Dalam kegiatan penyuluhan para siswi perempuan diberikan skrining kesehatan, pemeriksaan hemoglobin darah. Kemudian siswi juga diberikan obat tablet penambah darah.
Baca juga: Dinkes DKI tegaskan pusat UKM untuk perkuat penyuluhan kesehatan
Baca juga: DKI siap inisiasi pusat Unit Kesehatan Masyarakat di lima kelurahan
Baca juga: Relawan Kawan Juang GP gelar pemeriksaan gratis di Jakarta dan sekitar

Pewarta: Erlangga Bregas Prakoso
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023