Saat ini sudah ada sekitar 200 orang yang akan melakukan pelayaran ke Malaysia untuk bekerja.
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) mempersiapkan peluncuran pelayaran perdana di Pelabuhan Tanjung Silopo, Kabupaten Polewali Mandar ke Pelabuhan Lahad Datu, Malaysia.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris, di Mamuju, Kamis, mengatakan peluncuran pelayaran perdana di Pelabuhan Tanjung Silopo itu merupakan program pemerintah pusat dengan melibatkan Pemprov Sulbar dan Pemkab Polewali Mandar.

"Jadi, kita mulai membangun aset-aset dengan membangun relasi bersama Pemerintah Sabah, Malaysia. Ke depan, Sulbar harus berani membangun kerja sama internasional untuk mendapatkan keuntungan bagi rakyat," kata Muhammad Idris.

Pemprov Sulbar, kata Muhammad Idris, terlebih dahulu memulai misi pelayaran, karena pelayaran merupakan kesempatan yang harus betul-betul menjadi perhatian.

Apalagi, menurut Muhammad Idris, tidak semua daerah bisa membangun kerja sama internasional.

"Sekarang kita fokus melengkapi infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Silopo, termasuk Bea Cukai," kata Muhammad Idris.

Dalam mendukung infrastruktur tersebut, Pemprov Sulbar, katanya lagi, sudah menyiapkan lahan jika Kantor Bea Cukai ingin membangun kantor di Sulbar.

"Kami menggenjot Kantor Bea Cukai agar bisa memberikan pemasukan kepada daerah. Lahan sudah kami siapkan," katanya lagi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulbar Andi Farid Amri menyampaikan, saat ini sudah ada ratusan warga terdata yang akan melakukan pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Silopo ke Pelabuhan Lahad Datu, Malaysia.

"Saat ini sudah ada sekitar 200 orang yang akan melakukan pelayaran ke Malaysia untuk bekerja," kata Andi Farid Amri.

Warga yang akan berangkat, kata Andi Farid Amri, di antaranya berasal dari Kabupaten Jeneponto, Sidrap, dan sejumlah kabupaten lainnya dari Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Sulbar Maddareski Salatin mengatakan, pelayaran perdana dari Pelabuhan Tanjung Silopo, Kabupaten Polewali Mandar menuju Pelabuhan Lahad Datu, Malaysia dijadwalkan terlaksana pada 9 Desember 2023.

"Pelayaran perdana tersebut menggunakan KM Katthleya Express milik PT Panca Merak Samudera," kata Maddareski Salatin.

Untuk kesiapan pelabuhan di Lahad Datu, Malaysia, kata Maddareski Salatin, sudah mencapai 95 persen.

Sementara, untuk Pelabuhan Tanjung Silopo, ujar Maddareski Salatin, masih memerlukan beberapa perangkat yang harus dipenuhi. "Seperti jaringan internet dan listrik," katanya lagi.

Ia optimistis, hingga awal Desember 2023, operasional Pelabuhan Tanjung Silopo sudah siap digunakan untuk pelayaran ke Lahad Datu, Malaysia.

Pemprov Sulbar, katanya pula, akan mendukung pembenahan di Pelabuhan Tanjung Silopo dengan harapan menjadi gerbang bisnis antara Sulbar dan Sabah, Malaysia.

Terkait persiapan penyeberangan perdana tersebut, Dinas Perhubungan Sulbar, ujar dia lagi, sudah melengkapi izin kepabeanan, karantina hewan, imigrasi dan keamanan.

"Dengan adanya rute penyeberangan ini akan membuka kerja sama antara Sulbar dan Malaysia. Selain kerja sama sektor industri dan pariwisata, juga memfasilitasi Pekerja Migran Indonesia (PMI)," kata Maddareski Salatin.
Baca juga: Menhub apresiasi Sulbar gandeng pihak swasta di bidang kelautan

Pewarta: Amirullah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023