ayo kita sama-sama beralih
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara memulai gerakan "ayo naik angkutan umum" di wilayah pesisir DKI Jakarta itu, Kamis.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim beserta Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf dan jajaran aparatur sipil negara (ASN) Kantor Wali Kota Jakarta Utara lainnya memulai gerakan itu dengan menaiki angkutan umum jenis mikrotrans dari PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) saat kunjungan kerja ke Terminal bus Tanjung Priok.

"Polusi udara dan perubahan iklim menuntut kita untuk sesegera mungkin melakukan aksi. Kepada seluruh masyarakat Jakarta Utara, ayo kita sama-sama beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi publik sehingga menjadi suatu gerakan," kata Ali.

Menurut Ali, keuntungan naik angkutan umum adalah tiada kebut-kebutan, sehingga semua penumpangnya merasa aman sampai tiba di tujuan.

"Maksimal kecepatannya sepertinya cuma 40 kilometer per jam," kata Ali.

Baca juga: DKI perbanyak bus listrik untuk tekan polusi udara

Angkutan umum yang dikembangkan oleh TransJakarta juga sudah terintegrasi dengan moda angkutan lain seperti kereta rel listrik (KRL) dan lintas raya terpadu (LRT) Jakarta, sehingga bisa satu tarif menggunakan sistem pembayaran Jaklingko.

Sejumlah armada mikrotrans juga ada yang sudah memiliki fasilitas pendingin udara (air conditioner/AC) seperti armada Jak87 rute Terminal Rawamangun-Terminal Tanjung Priok.

Ali berharap, armada dengan fasilitas AC itu bisa ditambah lagi ke depannya karena pengguna kendaraan roda empat pribadi rata-rata memiliki fasilitas itu untuk menambah kenyamanan berkendara.

Namun, katanya, penggunaan transportasi umum lebih ekonomis ketimbang menggunakan kendaraan pribadi, apalagi sistem pembayaran JakLingko pada mikrotans masih bertarif Rp0,- alias gratis.
 
Wali Kota Jakarta Utara mengimbau aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Utara menggunakan transportasi publik.

Baca juga: Pengamat: Pembatasan kendaraan roda dua mendesak dilakukan

Karena penggunaan angkutan umum oleh ASN ini dapat memberikan contoh kepada masyarakat terhadap gerakan beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi publik.
 
“Saya informasikan untuk menggunakan mikrotrans ini masih Rp 0. Jadi, daripada kita menggunakan kendaraan pribadi harus mengeluarkan biaya bensin dan parkirnya. Ini benar-benar bisa membantu masyarakat dalam hal ekonomi," kata Ali.
 
Ali pun berencana memberlakukan imbauan bagi ASN ini pada satu hari tertentu yang ditentukan di kemudian hari. Bahkan dalam menjalani tugasnya seperti memonitor wilayah, ASN diimbau menggunakan mikrotrans yang ada di wilayahnya masing-masing.

Direktur Utama TransJakarta Welfizon Yuza menerangkan mikrotrans seperti yang digunakan Wali Kota Jakarta Utara dapat menjadi alternatif penggunaan transportasi publik sehingga masyarakat dapat meninggalkan penggunaan kendaraan pribadi karena menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
 
“Layanan JakLingko ini bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta yang diamanatkan kepada kami (PT Transportasi Jakarta) untuk menyediakan layanan transportasi publik bagi warga. Kami mengajak semua masyarakat untuk beralih ke angkutan umum sehingga kita menjadi solusi dari kemacetan dan polusi udara yang saat ini terjadi,” kata Welfizon.

Baca juga: Peningkatan transportasi publik berbasis rel kurangi polusi Jakarta

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023