83 keluarga yang belum punya tangki septik
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) melakukan survei lokasi pembuatan tangki septik di RT 05, RW 04, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat untuk mewujudkan kota itu bebas buang air besar sembarangan (BABS).

Ketua Subkelompok Kesehatan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jakarta Barat, Endang Tri Rahayu menyebut hal itu dilakukan atas kerja dengan Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Jaya (PAM JAYA) sebagai kolaborator dalam program tersebut.

"Jadi, itu kita survei, ada kurang lebih 83 keluarga yang belum punya tangki septik di RW 04. Kemudian dari survei itu, ditentukan kira-kira satu lubang bisa berapa rumah nantinya atau kalau memang tempatnya memungkinkan itu (satu tangki septik) bisa (dipakai) lebih dari lima rumah (keluarga)," ucap Endang saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis.

Endang menyebut lokasi survei tersebut, yakni RW 04 merupakan permukiman di pinggir kali yang membuat warga tanpa tangki septik langsung membuat saluran pembuangan tinja menuju kali.

"Warga-warga tersebut banyak yang langsung buang (tinja) ke kali. Nah, ini yang kita mau 'nolkan'. Targetnya mudah-mudahan Rawa Buaya tahun ini (bebas BABS)," kata Endang.

Baca juga: Cara Jakarta Barat meretas tengkes dengan tangki septik

Lebih lanjut Endang menyebut, terdapat 83 keluarga atau rumah yang belum memiliki tangki septik di RW 04.

Selain itu, terdapat 15 rumah juga yang belum memiliki tangki septik di RW 2 (RT 05).

"Di RW 02 ada 15 rumah, tapi kita cari sumber (kolaborator) untuk partisipasi membuat tangki septik, kita kerjasama dengan Kementerian Kesehatan. Besok kita lakukan koordinasi dan surveinya khusus untuk yang di tingkat kota," katanya.

Menurut Endang, BABS juga dapat berujung pada masalah tengkes karena membuat lingkungan kotor dan tidak sehat.

"Nah, lingkungan yang tidak sehat itu bisa menyebabkan diare pada balita. Diare itu membuat kesehatan tubuh balita berkurang dan dapat berpengaruh pada gizinya, yang kemudian berujung pada masalah tengkes," ungkap Endang.

Baca juga: Satpol PP Jakbar tegur warga yang rumahnya tak miliki tangki septik

Mengenai waktu pasti dimulainya pembangunan fisik, Endang menyebut hal tersebut akan dipertimbangkan dahulu bersama pihak PAM JAYA.

"Ini prosesnya masih survei ya. Mudah-mudahan secepatnya tahun ini bisa terealisasi, karena survei sudah dilakukan, tinggal nanti penghitungan dari pihak kolaborator (PAM JAYA), baru mereka bangun. Intinya tahun ini kita targetkan selesai," kata Endang.

Segera dilakukan
Secara terpisah, Lurah Rawa Buaya, Junaidi berharap agar tahap pembangunan fisik segera dilakukan untuk mewujudkan wilayah Kelurahan Rawa Buaya bebas BABS.

"Harapannya, dengan adanya tangki septik ini masyarakat nanti bisa 'zero' BABS. Apa lagi itu corong-corong atau pipa-pipa pembuangan tinja itu ke kali langsung, justru itu yang bikin kurang sehat," katanya.

Harapannya tersebut, kata Junaidi, lantaran ketika air kali meluap, pipa pembuangan tersebut menjadi akses masuk air ke rumah warga yang bisa menyebabkan banjir dan berpotensi membawa banyak penyakit.

Baca juga: Jakbar gelar "Jumat Berfaedah" untuk kejar kebutuhan tangki septik

"Nanti kalau air udah naik, malah air kali yang ke dalam rumah. Jadi, itu sebenarnya corong-corong yang bikin banjir juga sebenarnya, belum lagi gak sehat kalau menurut dari ahli kesehatan," ucap Junaidi.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023