Ada lima saksi yang kami periksa. Mereka itu sekuriti, pekerja, dan dari pihak manajemen perusahaan
Balikpapan (ANTARA) - Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Surabaya dijadwalkan tiba Jumat ini ke lokasi kebakaran di pabrik peleburan (smelter) nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) di Kelurahan Pendingin, Sangasanga, Kutai Kartanegara, 120 km utara Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Kebakaran yang terjadi Rabu (11/10) sore itu telah menewaskan satu pekerja asal China, CW (40), dan satu lagi mengalami luka bakar yaitu JL (49).

"Tim Puslabfor ke sana untuk melakukan pemeriksaan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo, di Balikpapan, Jumat.

Hingga hari ini, TKP kebakaran masih dalam pengawasan pihak kepolisian, selain untuk mempertahankan status quo juga untuk memastikan api benar-benar padam.

Menurut Kabid Humas, hingga Kamis siang hawa panas masih terpancar dari lokasi bangunan yang terbakar meskipun saat dilihat dari pantauan drone, tidak ada lagi titik api. Operasional pabrik yang masih dalam uji coba pun dihentikan untuk sementara.

Polisi juga menjadwalkan untuk memeriksa sejumlah saksi dalam kejadian tersebut.

Baca juga: Investasi industri smelter nikel di Kaltim Rp36,5 triliun

"Ada lima saksi yang kami periksa. Mereka itu sekuriti, pekerja, dan dari pihak manajemen perusahaan," katanya. 

Sementara ini polisi masih menunggu kelima orang tersebut pulih dari kejadian tersebut.

“Kalau kondisi mereka sudah membaik kami pasti akan segera periksa. Tidak menutup kemungkinan juga memanggil saksi-saksi lainnya,” lanjut Kombes Yusuf.

Kebakaran di pabrik smelter tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WITA, Rabu (11/10). Keterangan awal yang didapat polisi menyebutkan terjadi percikan api di cerobong pabrik, di bagian mixing batu bara, tempat dimana batu bara diaduk dan kemudian diteruskan ke tungku pembakaran.

Di bagian mixing ini korban CW berusaha memadamkan api, namun tiba-tiba kemudian terjadi ledakan dan membuat kebakaran lebih besar lagi.

"Kami masih menyelidiki asal api. Kerugian materiil akibat peristiwa ini belum dapat dihitung,” ucap Kombes Yusuf.

Baca juga: PLN pasok listrik 800 MVA untuk "smelter" nikel di Kutai Kertanegara

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023