Jakarta (ANTARA) - Perusahaan aplikasi dan perangkat peta digital TomTom pada hari Jumat melaporkan penurunan kerugian operasional pada kuartal ketiga 2023 berkat pertumbuhan pasar otomotif di berbagai negara.

Reuters pada Jumat mewartakan, kerugian operasional TomTom mengecil menjadi 8,7 juta euro pada tahun ini, dari 17,8 juta euro pada tahun sebelumnya. Kerugian itu juga lebih kecil dari prediksi para analis bisnis, yakni sebesar 11 juta euro.

Selain itu, perusahaan juga melaporkan pendapatan kuartal ketiga sebesar 144,1 juta euro, naik 6 persen dari tahun sebelumnya, namun sedikit di bawah perkiraan analis sebesar 145 juta euro.

Baca juga: Huawei temukan pengganti Google Maps

Penjualan unit otomotif yang naik 32 persen menjadi 82,5 juta euro, menyumbang sekitar 57 persen dari total penjualan grup. Pada tahun 2022, hasil penjualan itu berkontribusi 46 persen pendapatan TomTom.

TomTom yang berkantor di Amsterdam juga mengkonfirmasi target pendapatan mereka pada tahun 2023 di kisaran 570 juta hingga 600 juta euro.

Sebagai aplikator peta asal Belanda, TomTom memiliki pasar dengan persaingan yang ketat karena berkompetisi dengan Google Maps, Waze, HERE asal Jerman serta beberapa aplikasi buatan Intel.

Kendati demikian, TomTom mampu mengurangi kerugian operasionalnya karena memiliki pelanggan besar sekelas Volkswagen dan Stellantis.

"Pertumbuhan pendapatan operasional otomotif dari tahun ke tahun mengungguli tren produksi mobil di pasar inti kami,” kata Chief Financial Officer TomTom, Taco Titulaer dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Waze kembangkan fitur jalan yang punya histori kecelakaan

Baca juga: Lima aplikasi wajib pasang selama mudik Lebaran

Baca juga: Waze perbarui fitur live map sampai saran perjalanan

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023