Manado (ANTARA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengutuk segala bentuk konflik dan perang yang saat ini terjadi antara Palestina dengan Israel.
 
"Ya posisi kami adalah mengutuk segala bentuk konflik dan perang di mana pun dan pihak apa pun yang terlibat dan pada saat bersamaan kami yakin hanya perdamaian yang akan membuat masyarakat sejahtera," ujar Sekjen PSI sekaligus Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni kepada wartawan setelah acara "Silaturahim, Doa Lintas Iman" di Manado, Sulawesi Utara, Jumat malam.
 
PSI, lanjut Raja Juli, merekomendasikan agar pihak-pihak terkait di Palestina dan Israel untuk melakukan gencatan senjata sesegera mungkin demi membuat masyarakat sejahtera dan jauh dari mara bahaya.
 
Menurutnya, diperlukan mencari titik-titik dalam perundingan dan mengurai titik tengkar agar menemukan titik temu.

Baca juga: Golkar instruksikan Komisi I DPR bantu atasi perang Israel-Palestina
Baca juga: PP Muhammadiyah desak PBB lakukan upaya damaikan Israel-Palestina

"Nah hanya dengan itulah perdamaian abadi seperti yang diamanahkan oleh Undang-undang Indonesia bisa terjadi," pungkasnya.
 
Raja Juli mengatakan bahwa solusi dua negara adalah salah satu dari banyak penyelesaian yang dapat diterapkan untuk menuntaskan konflik antara Palestina dengan Israel.
 
"Salah satu solusinya adalah dua negara ini harus hidup secara berdampingan, two state solution merupakan satu hal yang sangat mungkin dilakukan agar ada perdamaian yang sustainable atau berkelanjutan atau perdamaian yang permanen," katanya.
 
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terpolarisasi karena konflik yang terjadi jauh dari Indonesia hingga membuat saling bertengkar di internal.
 
"Ya masing-masing pihak memiliki cara pandangnya, yang paling penting harus kita ingat adalah jangan sampai konflik terjadi jauh dari negara kita justru membuat kita tercabik-cabik di internal. Kita memiliki solidaritas tentu tidak hanya di tapal batas Indonesia, solidaritas kemanusiaan itu borderless nah tentu ya seperti yang dikatakan Ketum (Kaesang) tadi malah kita yang berantem di media sosial mendukung pihak yang lain dengan justifikasi yang dikonsumsi sendiri," pungkasnya.

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023