Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Merry Hotma mengatakan bahwa pembinaan keluarga menjadi aspek penting dalam mencegah perundungan di sekolah selain pada tindakan-tindakan korektif di satuan pendidikan.

Ia mengatakan, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta perlu mengembangkan kegiatan pembinaan dan penyuluhan bagi orang tua di tingkat RT atau RW untuk meningkatkan kepedulian orang tua terhadap anak-anaknya.

“Tujuannya adalah supaya orang tua bisa bersama anak-anaknya setelah selesai jam sekolah duduk dan mengobrol bersama dan memperhatikan anak-anak,” kata Merry saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Selain langsung ke keluarga, penyuluhan tersebut juga bisa dilakukan lewat rumah-rumah ibadah maupun kegiatan-kegiatan positif seperti pengajian atau aktivitas olahraga.

Baca juga: Cegah tawuran dan "bullying", Pemkot Jaktim bina kepala sekolah

Menurut anggota Komisi E DPRD DKI itu, perundungan terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi mental pelaku, seperti masalah keluarga dan kurangnya kasih sayang atau perhatian dari orang tua.

Karena itu, langkah-langkah pencegahan perundungan harus melibatkan berbagai pihak yang saling berkoordinasi, diterapkan juga di luar sekolah, dan dilaksanakan secara berkala.

Pembinaan tersebut dilakukan untuk membina keluarga yang harmonis sehingga mengurangi satu faktor yang menyebabkan seseorang melakukan perundungan dan mencegah terjadinya perundungan di luar tembok sekolah.

Ia menegaskan, apabila Dinas Pendidikan bertanggung jawab mencegah perundungan terjadi di sekolah, maka Dinas PPAPP bertanggung jawab melakukan tindakan yang sama di luar sekolah.

“Di tingkat pencegahan, Dinas PPAPP memainkan peran penyuluhan dan pembinaan,” kata dia.

Baca juga: Legislator: Optimalkan pembinaan guru BK untuk cegah perundungan

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menginstruksikan guru dan tenaga pendidik di DKI Jakarta mencegah perundungan di kalangan siswa sekolah.

"Saya titip setiap sekolah tidak ada lagi bullying. Mulai sekarang dicek," tegas Heru saat berkunjung ke SMP Negeri 193, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Jumat.

Dinas Pendidikan, kata Heru, secara berkesinambungan akan melakukan pengawasan untuk memastikan sekolah-sekolah menjalankan kebijakan untuk mencegah perundungan.
Baca juga: Jakut latih 396 kepala sekolah tangani kekerasan libatkan pelajar

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023