Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Merry Hotma menyatakan pembinaan guru bimbingan konseling (BK) oleh Dinas Pendidikan harus dioptimalkan untuk mengurangi kasus perundungan di sekolah-sekolah di Jakarta.

“Dinas Pendidikan seharusnya punya program pembinaan guru-guru BK di sekolah yang dilatih oleh psikolog,” kata Merry saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, Dinas Pendidikan bersama 
Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) dapat mengalokasikan anggaran pembinaan untuk menggelar pelatihan tersebut.

Selain membina guru-guru BK, psikolog-psikolog tersebut juga ditugaskan mendampingi langsung peserta didik, setidaknya selama enam bulan.

“Baru kemudian guru BK meneruskan enam bulan berikutnya dalam proses pemulihan selanjutnya,” kata dia.

Baca juga: Jakut latih 396 kepala sekolah tangani kekerasan libatkan pelajar

Guru-guru BK yang dibina dengan baik akan mampu mengenali kondisi mental peserta didik, baik mereka yang berpotensi menjadi pelaku maupun korban, untuk menentukan tindakan pencegahan perundungan yang baik.

Merry mengatakan, Dinas Pendidikan dapat membuat penggolongan sekolah berdasarkan jumlah kasus perundungan yang terjadi untuk menentukan sekolah yang akan menerima bantuan psikolog itu pertama kali.

“Guru BK dan Dinas Pendidikan juga harus betul-betul mengkaji sesegera mungkin penyebab perundungan dan bagaimana penyembuhan dan pencegahannya,” kata dia.

Selain itu, ia mengatakan, apabila pengelola sekolah berencana menambah sistem keamanan sekolah harus dilakukan secara proporsional supaya tidak memunculkan rasa takut bagi peserta didik.

Baca juga: Satgas Anti Kekerasan dan Perundungan gencarkan pemantauan

Apalagi sekolah harus dibuat nyaman dan menggembirakan bagi peserta didik untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar.

“Harus dipastikan bagaimana tampilannya tetap baik dan tidak menimbulkan kesan mencekam,” kata dia.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menginstruksikan guru dan tenaga pendidik mencegah perundungan di kalangan siswa sekolah di DKI Jakarta.

"Saya titip setiap sekolah tidak ada lagi 'bullying'. Mulai sekarang dikontrol dan dicek," tegas Heru saat berkunjung ke SMP Negeri 193, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Jumat.

Dinas Pendidikan, kata Heru, secara berkesinambungan akan melakukan pengawasan untuk memastikan sekolah-sekolah menjalankan kebijakan untuk mencegah perundungan.

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023