Kupang (ANTARA News) - Pintu perbatasan darat antara Indonesia dengan Timor Timur, Selasa, resmi dibuka bagi kedua negara setelah beberapa bulan ditutup akibat meningkatnya ketegangan politik dan keamanan di negara kecil yang baru lepas dari Indonesia pada 1999 lalu. "Situasi keamanan di negara tetangga dipandang sudah normal sehingga pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk membuka pintu perbatasan darat bagi kedua negara sejak ditutup pada akhir Mei lalu," kata Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kol Inf APJ Noch Bola kepada ANTARA di Kupang, Selasa. Kebijakan pemerintah Indonesia menutup pintu perbatasan darat pada saat itu untuk mencegah masuknya para pelintas batas ilegal dari wilayah bekas provinsi ke-27 Indonesia itu serta mencegah tudingan yang bukan-bukan yang dialamatkan kepada Indonesia. Pintu perbatasan darat di Motaain sudah dibuka sejak pertengah bulan lalu setelah pertemuan empat mata antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Timtim, Xanana Gusmao di Nusa Dua Bali. Sementara pintu perbatasan lainnya seperti Motamasin juga di Kabupaten Belu serta Napan dan Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), baru dibuka secara resmi pada Selasa (11/7) mulai pukul 09.00 Wita. Danrem Bola menjelaskan, dibukanya kembali semua pintu perbatasan darat di wilayah Kabupaten Belu dan TTU itu atas permintaan Presiden Xanana dan Perdana Menteri Timtim yang baru, Jose Ramos Horta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Presiden kemudian menyampaikan ikhwal tersebut kepada Panglima TNI dan memerintahkan kepada kami untuk membuka semua pintu perbatasan darat di kedua kabupaten itu," katanya. Pelaksana Harian Kepala Kantor Imigrasi Atambua di Kabupaten Belu, Benny Halle ketika dihubungi ANTARA secara terpisah mengatakan, sejak pintu perbatasan darat dibuka secara resmi pada Selasa, pihaknya mencatat sekitar empat orang WNI dan seorang warga Timtim ke Dili, ibukota Timtim melalui pintu perbatasan Motaain. Pada saat yang bersamaan pula, pihaknya juga mencatat tujuh orang WNI dan tujuh orang warga Timtim masuk ke wilayah Indonesia melalui Motaain. "Lalu lintas di perbatasan darat kedua negara sudah normal kembali seperti sedia kala," kata Benny Halle yang dibenarkan pula oleh Danrem Bola.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006