Surabaya (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melemparkan pujian kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, seusai pelaksanaan agenda rapat koordinasi yang digelar di di Surabaya, Sabtu.

"Mbak Khofifah sosok yang baik dan sosok yang cerdas," kata Hasto.

Tak hanya itu, Khofifah disebutnya juga merupakan sosok yang dicintai masyarakat, hal itu dibuktikan dengan keberhasilannya duduk di kursi Gubernur Jawa Timur setelah mengungguli pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

Salah satu partai pengusung Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di Pilgub 2018 adalah PDI Perjuangan.

"Beliau menjadi Gubernur Jawa Timur itu juga karena dukungan rakyat, meskipun kami saat itu berkompetisi," ucapnya.

Selain jabatan politis, Khofifah, kata Hasto merupakan sosok yang menjadi representasi kalangan Nahadlatul Ulama (NU).

PDI Perjuangan, kata dia memang punya kedekatan hubungan dengan NU.

"Akar dengan NU memiliki kerja sama baik, sejarah baik dengan Bung Karno, itu menjadikan kami satu," kata dia.

Kendati demikian, Hasto masih enggan membeberkan apakah Khofifah merupakan sosok yang akan dipasangkan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, sebab semua keputusan tersebut merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Kalau nama nanti Bu Mega yang memutuskan," ucapnya.

Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut ciri-ciri pendamping Ganjar Pranowo, yakni sosok yang memiliki kepemimpinan, moralitas kepemimpinan, rekam jejak yang baik, pemimpin yang tidak berjarak dengan rakyat, dan berprestasi.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Sekjen PDIP instruksikan kader perkut akar rumput menangkan Ganjar
Baca juga: Sekjen: Nama cawapres dari Ganjar siap diumumkan Megawati

Baca juga: Survei LRP: Yusril dan Khofifah jadi figur potensial cawapres

Pewarta: Abdul Hakim/Ananto Pradana
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023