Jakarta (ANTARA) -
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, terutama anak muda untuk menabung di bank demi memiliki kondisi keuangan yang sehat.
 
"Teman-teman harus yakin menabung di bank itu dijamin LPS sehingga aman," kata Sekretaris LPS Dimas Yuliharto dalam kegiatan Roadshow Festival Creartive LPS di Jakarta, Selasa.
 
Dengan menabung di bank, anak muda dapat memiliki finansial yang sehat, yakni kondisi keuangan ketika mereka mempunyai dana darurat yang tersimpan dengan aman dan dapat digunakan saat dihadapkan pada persoalan yang memerlukan biaya dalam penyelesaiannya.

Baca juga: LPS: Tabungan di bawah Rp100 juta tumbuh 3,83 persen pada Agustus
 
Dimas menyampaikan anak muda tidak perlu takut menabung di bank karena ada LPS yang menjamin simpanan uang mereka sehingga ketika bank terkait berhenti beroperasi karena izin dicabut, para nasabah tidak akan kehilangan tabungan mereka.
 
Masyarakat umum dan anak muda, kata dia menambahkan, tidak akan dihadapkan pada risiko kehilangan uang saat dia menabung di bank mana pun selama memenuhi syarat 3T, yakni tercatat dalam pembukuan bank, tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, dan tidak melakukan kejahatan perbankan.
 
"Sampai saat ini, ada 120 bank yang terdiri atas 119 BPR (Bank Perekonomian Rakyat) dan 1 bank umum yang dicabut izin usahanya oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan dari 120 bank tersebut, kami sudah membayar hampir dua triliun (simpanan atau tabungan nasabah)," kata Dimas menjelaskan.
 
Nasabah tidak perlu membayar biaya untuk memperoleh penjaminan dari LPS karena setiap bank yang beroperasi di Indonesia telah diwajibkan menjadi peserta penjaminan LPS dan mereka membayar premi kepada LPS.
 
"Nasabah tidak dipungut biaya, mereka tinggal menabung. Secara otomatis, sudah dijamin oleh LPS," ucap Dimas.

Baca juga: LPS pertahankan suku bunga penjaminan 4,25 persen

Baca juga: LPS bayarkan klaim penjaminan nasabah BPR KRI Rp127 miliar
 
Dimas mengingatkan pula bahwa menabung di bank dan memiliki finansial yang sehat bukan berarti mengumpulkan uang sisa atau uang tidak digunakan lagi oleh masyarakat. Dia berharap masyarakat terbiasa menyisihkan pendapatan sejak awal untuk ditabung.
 
"Menabung itu jangan dari uang sisa. Selama ini, buat teman-teman yang suka ngopi, jalan-jalan, itu mereka setelah kegiatan tersebut, uang sisa yang ditabung sehingga ujung-ujungnya sisanya itu cuma Rp5.000. Enggak jadi menabung, dong. Nah, kami coba membiasakan, di awal ketika mereka mempunyai pendapatan, sudah disisihkan untuk ditabung," kata dia.
 
Untuk menggencarkan ajakan menabung di bank kepada masyarakat, LPS menggelar Festival Creartive LPS 2023. Festival tersebut merupakan ajang kompetisi video pendek dan poster iklan layanan masyarakat yang ditujukan bagi insan kreatif Indonesia dengan tema "Bangun Budaya Menabung, Wujudkan Finansial yang Sehat".
 
Jika pada 2022 Festival Creartive hanya memiliki satu kategori yakni video pendek, pada 2023, LPS menambahkan satu kategori kompetisi yaitu kompetisi poster iklan layanan masyarakat. LPS menggandeng sutradara Fajar Nugros sebagai juri dalam kompetisi itu.
 
Festival tersebut dapat diikuti oleh seluruh insan kreatif di Indonesia dengan mengirimkan karya ke situs resmi hingga 31 Oktober mendatang. LPS pun menyiapkan total hadiah sebesar Rp127 juta untuk seluruh pemenang.

Baca juga: OJK Kepri menggalakkan generasi muda menabung sejak dini

Baca juga: Pengamat INDEF: belanja dan nabung sama baiknya

Baca juga: LPS imbau masyarakat menabung di bank cegah uang dimakan rayap

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023