mengimbau masyarakat untuk menggunakan air dengan bijak dan hemat hingga tiba musim hujan
Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur siap menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang mengalami kesulitan air akibat musim kemarau.
 
"Saat ini belum ada keluhan dari masyarakat terkait kekeringan air akibat musim kemarau. Kalau ada laporan, kami akan bantu air bersih," kata Lurah Klender Tri Budiyanto ketika dikonfirmasi di Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa.
 
Saat ini, lanjut dia, warga di RT 07/RW 10 Kelurahan Klender memang mengalami kekurangan debit air saat musim kemarau panjang ini.
 
"Beberapa RW, terutama RW 10 memang debit airnya berkurang karena musim kemarau dan cuaca ekstrem," kata Tri.
 
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk menggunakan air dengan bijak dan hemat hingga tiba musim hujan.
 
"Kami mengimbau kepada warga untuk menghemat air. Gunakan air untuk kebutuhan minum, masak dan lainnya. Jangan gunakan untuk mencuci kendaraan. Ini untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan pada air tanah milik warga," paparnya
 
Kelurahan Klender juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait cuaca ekstrem ini  agar selalu menghemat penggunaan air.
 
"Kami minta pemilik cucian motor di kawasan Klender agar tidak membuka usahanya selama 24 jam untuk mengantisipasi kekurangan air," kata Tri.
 
Dia mengaku kualitas air di permukiman RT 07/RW 10 memang kurang baik dan berbau karena lokasi permukiman tersebut bekas rawa.
 
"Wilayah itu airnya memang bau sejak lama karena bekas rawa," ucapnya.
 
Salah satu warga RT 07/RW 10, Gimun Priyadi (48) mengatakan sumber air yang dipakai oleh warga merupakan air tanah dengan menggunakan mesin pompa air. Namun, sejak kemarau debit air yang disedot warga mulai berkurang.
 
"Biasanya dalam satu menit (mengisi air) itu satu ember, ini lima menit baru dapat satu ember, sekira 25 liter," ujarnya.
 
Gimun mengungkapkan berkurangnya air tanah untuk kebutuhan sehari-hari telah berlangsung dua bulan terakhir.
 
Dia mengaku kesulitan jika harus menggali kembali sumur guna menambah kedalaman karena lokasi permukimannya tersebut dahulunya merupakan rawa dan bekas tempat pembuangan sampah.
 
"Airnya juga tidak bersih lagi. Airnya berbau tanah dan lumpur, meski tampilannya tidak seperti baunya. Soalnya di sini kan bekas rawa dulunya," tuturnya.
 
Kebutuhan air bersih saat ini sementara dibantu oleh sejumlah petugas berwajib yang ada di sekitaran lingkungannya.
 
"Bantuan datang berupa air bersih dari Polsek (Duren Sawit) dan Polres Jaktim, sekitar tiga minggu yang lalu. Kalau dari pemkot dan lainnya, belum ada sih bantuannya," katanya.
 
Sedangkan untuk konsumsi dan kebutuhan memasak, Gimun menjelaskan, warga harus membeli air isi ulang.
 
Oleh karena itu, dia berharap adanya bantuan dari Pemkot Jaktim untuk menjamin kebutuhan air bersih di lingkungannya.
Baca juga: BPBD DKI salurkan air bersih bagi masyarakat karena kekeringan
Baca juga: BPBD salurkan air bersih di Jakut dan Jakbar
Baca juga: PMI Jakarta Barat salurkan 50 ribu liter air bersih

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023