Jakarta (ANTARA) - Dosen Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) drh Ita Krissanti mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta rajin mencuci tangan menggunakan air dan sabun sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit cacar monyet (Monkeypox) yang kasusnya kembali ditemukan di Jakarta.

"Untuk pencegahan, terapkan PHBS serta mencuci tangan dengan air dan sabun," kata Ita saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan bahwa cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan virus genus orthopoxvirus dan bersifat zoonosis atau menular dari hewan ke manusia.

Namun saat ini transmisi penyebarannya disebutnya juga banyak dilaporkan terjadi dari manusia ke manusia serta menyerang semua usia.

"Infeksi virus Monkeypox dapat menyerang semua usia, namun kasus kejadian infeksi pada manusia banyak dilaporkan terjadi pada usia muda dan produktif," kata dia.

Baca juga: PDHI: Penyebaran cacat monyet bukan lagi dari hewan ke manusia

Menurut Ita cacar monyet dapat menular antarmanusia melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Selain itu, penularan antarmanusia juga dapat terjadi jika menyentuh benda-benda yang digunakan oleh orang yang terinfeksi.

"Hindari kontak dengan orang yang sedang menderita cacar monyet, terapkan PHBS dan mencuci tangan dengan air dan sabun," ujarnya.

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk menghindari penularan penyakit cacar monyet adalah dengan mengkonsumsi daging yang sudah dipastikan matang sempurna.

"Hindari mengkonsumsi daging mentah dan tidak dimasak sampai matang," kata Ita.

Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan satu orang warga Indonesia kembali terkonfirmasi menderita cacar monyet.

Temuan kasus cacar monyet itu pertama kali dilaporkan pada tanggal 14 Oktober 2023. Pasien tersebut terkonfirmasi setelah melalui serangkaian tes dan dipastikan merupakan warga DKI Jakarta.

Baca juga: Epidemiolog UI nilai cacar monyet hanya berpotensi jadi epidemi lokal
Baca juga: Epidemiolog imbau masyarakat jangan panik sikapi kasus cacar monyet


Pewarta: Moch Mardiansyah Al Afghani
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023