Literasi keuangan ini merupakan fondasi yang penting bagi kesejahteraan individu, tentunya berpengaruh juga terhadap pembangunan perekonomian negara
Jakarta (ANTARA) - Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Halimatus Sa’diyah mengatakan bahwa program literasi keuangan dan pemberdayaan UMKM merupakan fondasi penting untuk mendorong pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan di Indonesia.

“Literasi keuangan ini merupakan fondasi yang penting bagi kesejahteraan individu, tentunya berpengaruh juga terhadap pembangunan perekonomian negara,” ujar Halimatus di Jakarta, Kamis.

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika memberi sambutan dalam webinar bertajuk, “Program Literasi Keuangan Ibu Berbagi Bijak 2023” oleh Visa yang diselenggarakan secara daring.

Literasi keuangan tersebut, Halimatus menambahkan, tidak terbatas pada keuangan pribadi, tetapi juga mencakup aktivitas lainnya yang mendorong pertumbuhan perekonomian, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan di semua lapisan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Halimatus mengacu pada aktivitas para pelaku UMKM yang berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5 persen, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Menyoroti tingginya kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia, Halimatus menegaskan pentingnya para pemilik usaha untuk memiliki literasi keuangan yang baik.

“Agar dapat mengambil keputusan yang tepat guna keberlangsungan usaha mereka,” kata Halimatus.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi Visa yang menyelenggarakan Program Literasi Keuangan Ibu Berbagi Bijak 2023 sebagai wujud komitmen untuk turut memberdayakan UMKM dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Kami berharap program ini terus berlanjut untuk meningkatkan literasi keuangan,” kata Halimatus.

Dalam kesempatan tersebut, Head of Products and Solutions dan Sponsor Program Pemberdayaan Perempuan Visa Indonesia Dessy Safitri Masri mengatakan, 92,08 persen dari sekitar 1.000 UMKM yang telah mengikuti program Literasi Keuangan Ibu Berbagi Bijak dalam periode 2021-2022 mengaku mengalami peningkatan pemahaman bisnis.

“46,61 persen mengatakan pendapatan mereka meningkat,” kata Dessy.

Lebih lanjut, Dessy mengatakan sebesar 22,18 persen mengaku berhasil menjangkau pasar yang lebih luas, dari yang sebelumnya menjangkau pasar setingkat kecamatan atau kabupaten, kini berhasil menjangkau pasar nasional, bahkan internasional.

“Kami meningkatkan keterampilan mereka melalui serangkaian program lokakarya (workshop), pendampingan, dan business matching,” ucap Dessy.

Baca juga: OJK tingkatkan literasi pada pasar modal melalui galeri investasi
Baca juga: OJK terus perkuat literasi keuangan syariah

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023