Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menginformasikan satu kasus cacar monyet atau mpox di wilayah setempat membutuhkan waktu pemulihan selama tiga pekan.

"Butuh waktu 2--4 pekan, rata-rata 3 pekan untuk sembuh. Definisi sembuh jika semua luka sudah kering sempurna dan muncul kulit baru," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan pasien pria berusia 30 tahun itu saat ini masih dalam proses perawatan pada ruang isolasi di salah satu rumah sakit di Jakarta sejak kasusnya ditemukan pada Sabtu (14/10).

"Pasien mendapat terapi terbaik dari konsultan ahli mpox dari spesialis penyakit dalam dan spesialis kulit kelamin FKUI-RSCM," katanya.

Baca juga: Ahli sebut cacar monyet bukan penyakit khusus bagi kelompok tertentu

Baca juga: Pembesaran kelejar getah bening bisa jadi gejala cacar monyet


Ngabila yang juga Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes itu mengatakan gejala khas mpox juga ditemukan pada pasien yaitu pembesaran kelenjar getah bening di lipat paha.

"Pasien mengeluhkan demam, lenting isi air, dan koreng di beberapa bagian tubuh dimulai dari kemaluan dan menyebar ke seluruh tubuh," katanya.

Ngabila mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik terhadap kasus mpox, akan tetapi perlu waspada dengan melakukan beberapa cara mencegah sakit dan mencegah kematian.

Mpox bisa dicegah dengan menjaga kebersihan diri dengan rajin memakai masker dan mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, terutama jika sedang sakit dan bertemu orang sakit.

Selain itu, kata Ngabila, Hindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan, jerawat, luka, lenting isi air di kulitnya.

"Berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat dengan menggunakan kondom. Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya," ujarnya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau menghindari kontak dengan wajah, mulut, kulit, dan barang sehari-hari yang dipakai penderita seperti alat mandi, alat tidur, dan lainnya.

Vaksinasi mpox sudah ada di Indonesia dengan jumlah terbatas dan diperuntukkan untuk kelompok berisiko tinggi, kata Ngabila menambahkan.

Dengan temuan kasus baru tersebut, maka saat ini terdapat dua kasus cacar monyet di Indonesia setelah kali pertama ditemukan pada 20 Agustus 2022.

Secara umum jumlah kasus terkonfirmasi cacar monyet di seluruh dunia mencapai 90.618 kasus dengan angka kematian mencapai 517 kasus dari 115 negara.

Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak melaporkan temuan kasus, sedangkan di Asia temuan kasus paling banyak didominasi China, Thailand, dan Jepang.*

Baca juga: Cacar monyet berisiko sebabkan kematian penderita 10 persen

Baca juga: Cegah penularan cacar monyet dengan PHBS

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023