London (ANTARA News) - Berikut lintas perjalanan manajer karismatis asal Portugal, Jose Mourinho yang kembali bergabung bersama dengan Chelsea. "Dia pulang kampung," demikian sambutan fans Stamford Bridge.

Jose Mourinho lahir pada Januari 1963 di Setubal, Portugal. Meniti karier dalam mosaik serba menarik, sebelum bersinar sebagai juru racik di laga bola.

Ia menerima pekerjaan pada 1992 sebagai penerjemah bagi manajer Bobby Robson di Sporting Lisbon, kemudian menjadi asisten pelatih dari 1994 sampai 1996, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Ia diboyong Robson ke Barcelona pada 1996 dan membawa klub itu memenangi King's Cup, Super Cup dan Piala Winners. Ia menerima tugas sebagai pelatih penuh di Benfica pada 2000 meski pada akhirnya ia didepak oleh presiden klub itu.

Ia memenangi Piala UEFA dan dua kali piala domestik dalam musim pertamanya ketika menangani Porto pada 2003. Pada 2004, ia memberi gelar liga untuk kali kedua dan bersama Porto menjadi juara Eropa setelah menang 3-0 atas Monaco di final Liga Champions.

Sesudah pertandingan, ia mengumumkan pengunduran diri dan memilih menjadi pelatih Chelsea selama tiga tahun.

Di Chelsea ia mendulang berbagai sukses. Pada 2005, Mourinho memberi Chelsea gelar Liga Inggris (Premier League), setelah selama 50 tahun klub itu tidak mengenggam juara liga Inggris.

Chelsea akhirnya finis di tempat kedua di belakang Manchester United pada musim kompetisi 2007. Chelsea memenang Piala Liga dan Piala FA.

Klub akhirnya mengumumkan bahwa Mourinho hengkang dari klub itu pada September 2007 setelah mengalami hubungan "yang tidak harmonis" dengan klub, utamanya dengan pemilik Chelsea Roman Abramovich.

Ia menggantikan Roberto Mancini sebagai pelatih Inter Milan pada Juni 2008. Dengan gaya bicara yang ceplas-ceplos, Mourinho memenangi gelar Serie A dalam musim perdana. Pada 2010, ia mampu mengakhiri penantian Inter selama 45 tahun untuk mengukir "treble", Liga Champions, Serie A, dan Piala Italia.

Sesudah bergumul dengan dinamika sepak bola Italia yang kaya pernik, ia akhirnya mengundurkan diri. 'Kami telah mengukir momen bersejarah yang tak pernah terjadi dalam sepak bola Italia. Kami tidak akan paham betuk akan apa yang pernah kami raih," katanya.

Ia akhirnya menerima pinangan Real Madrid terhitung sejak Mei 2010. Ia menandatangani kontrak selama empat tahun dengan salah satu klub raksasa dari sepak bola Spanyol itu. Ia memenangi Piala Raja dalam musim perdananya di Spanyol.

Pada 2012, Real memenangi gelarnya yang pertama di ajang La Liga, memutus dominasi Barcelona di ajang domestik.

Mourinho menjadi pelatih keempat, setelah Tomislav Ivic, Ernst Happel, dan Giovanni Trapattoni, yang mampu memenangi gelar liga sekurangnya di empat negara berbeda, yakni di Portugal, Inggris, Italia, Spanyol.

Pada Mei 2012, Mourinho kembali termotivasi dengan tantangan terus menangani Real Madrid dan menerima perpanjangan kontrak selama dua tahun. Ia bakal berada bersama Real Madrid sampai 2016.

Memasuki 2013, Real Madrid menjalani masa yang tidak kelewat mulus, terlebih setelah kalah dari Borrusia Dortmund pada semifinal Liga Champions.

Sesudah pertandingan, Mourinho menyatakan, "Saya tahu bahwa saya dicintai oleh fans di Inggris. Media massa setempat kerapkali menilai saya dengan fair."

Pernyataan ini memantik spekulasi bahwa ia berniat kembali ke Chelsea. Mourinho bersama tim asuhannya menerima pukulan telak dengan kalah 1-2 dari Atletico Madrid di final Piala Raja pada 17 Mei.

Tak lama kemudian tersiar warta bahwa pelatih berusia 50 tahun itu akhirnya kembali juga ke Chelsea. Ini kali kedua ia menerima jabatan sebagai manajer Chelsea.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013