penyuluh perikanan juga harus mampu mengedukasi masyarakat pesisir
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, penyuluh perikanan sebagai panutan pelaksanaan ekonomi biru harus memainkan peran agar inisiasi dapat diadaptasi langsung oleh para pelaku utama kelautan dan perikanan.
 
Penyuluh diharuskan memainkan peran agar inisiasinya dapat diadaptasi langsung oleh para pelaku utama kelautan dan perikanan dalam mendukung program perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budi daya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan, pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, dan gerakan partisipasi nelayan atau Bulan Cinta Laut (BCL).
 
"Dalam hal konservasi laut, tak hanya dituntut untuk dapat memahami, penyuluh perikanan juga harus mampu mengedukasi masyarakat pesisir khususnya, untuk tidak menangkap ikan dan menjaga keberlanjutan kawasan konservasi. Karena keberadaan kawasan konservasi adalah kehidupan untuk anak cucu kita ke depan," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
 
Terkait dengan penangkapan ikan terukur, penyuluh perikanan dinilai harus dapat mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah di laut, menjadikan laut sebagai halaman depan rumah bangsa.
 
"Penyuluh perikanan juga bisa menjadi contoh sebagai nelayan, misalnya, untuk mengedukasi cara menangkap ikan yang baik dan bertanggung jawab, jadi tidak sekedar menyampaikan hal normatif tanpa contoh yang berarti," ucap Trenggono.
 
Dalam mengembangkan budidaya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan, penyuluh perikanan dapat menjadi contoh sebagai seorang wiraswasta, contohnya dalam budidaya nila yang mampu dengan mudah direplikasi para kelompoknya.
 
Untuk bantuan permodalan, lanjut dia, KKP memiliki Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) yang dapat memberikan akses permodalan hingga pembelajaran mengenai cara mengelola keuangan untuk para pelaku usaha.
 
Selain mendukung program prioritas KKP, Penyuluh Perikanan juga dituntut untuk dapat beradaptasi pada perubahan zaman, menjadi penyuluh perikanan yang modern, dilengkapi peralatan yang dapat dimonitor setiap kegiatannya.
 
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia KKP I Nyoman Radiarta mengatakan, Apel Siaga Nasional Penyuluh Perikanan Tahun 2023 ini bertujuan tak hanya untuk menyiapkan langkah strategis bersama dalam mewujudkan dan menyukseskan program prioritas KKP, tetapi juga meningkatkan sinergi dan kolaborasi pada pelaksanaan tugas pembangunan kelautan dan perikanan di lapangan serta meningkatkan jiwa korsa dan kekompakan penyuluh perikanan dalam melaksanakan tugas.
 
Sebagai informasi, 420 penyuluh perikanan telah mendukung terlaksananya Kampung Perikanan Budidaya.

Sebanyak 164 penyuluh perikanan mendukung Kampung Nelayan Maju dan 167 penyuluh mendukung suksesnya program Bulan Cinta Laut, di samping itu terdapat 10 penyuluh perikanan yang mendukung Pemodelan Kampung Nelayan Modern.
 
Sebagai agen perubahan, penyuluh perikanan juga telah berhasil mendampingi 1.433 kelompok perikanan serta menumbuhkan 193 kelompok di lokasi Kampung Perikanan Budidaya dan Kampung Nelayan Maju.


Baca juga: KKP: Penyuluh perikanan garda terdepan program prioritas nasional
Baca juga: Penyuluh perikanan diharapkan bantu perbaiki pola pikir nelayan

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023