Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) meluncurkan dokumen kerangka program 10 tahun penerapan konsumsi dan produksi berkelanjutan (Sustainable Consumption and Production/SCP) di Indonesia.

"Ini menjadi sangat penting karena kalau kita bicara keberlanjutan sangat berkaitan dengan lingkungan," kata Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya di Jakarta, Rabu.

Menurut Balthasar, Indonesia maupun dunia menghadapi tantangan berat yaitu pertambahan jumlah penduduk, sedangkan sumberdaya alam tidak bertambah dan lingkungan semakin rusak.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika tidak dikelola dengan baik maka akan merusak lingkungan dan masa depan generasi selanjutnya.

Peluncuran kerangka kerja 10 tahun SCP bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia merupakan prakarsa tingkat nasional yang pertama di dunia setelah Konferensi Rio+20.

Konferensi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan (Rio+20) di Rio de Janeiro pada 21 Juni 2012 menjadi landasan dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan.

"Kerangka kerja ini kita harapkan jadi pegangan bagaimana Indonesia menerapkan konsumsi dan produksi berkelanjutan selama 10 tahun," ujar Deputi bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas Kementerian Lingkungan Hidup Henry Bastaman, menambahkan.

Dalam skala nasional, dokumen kerja tersebut memuat peta jalan Indonesia untuk pengarusutamaan penerapan SCP dalam agenda pembangunan nasional dan pelaksanaan beberapa program nasional prioritas.

Fase pertama program yang diusulkan adalah bangunan hijau, industri hijau, pariwisata hijau dan proses pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013