Pengelola pondok harus terus melakukan pengembangan ilmu pengetahuan umum untuk anak didik mereka agar tidak dianggap ketinggalan dengan pengetahuan umum
Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan jumlah pondok pesantren di daerah ini tahun 2019 hanya 276 pondok, dan tahun 2023 bertambah menjadi 476 pesantren sehingga manajemen lembaga pendidikan keagamaan itu harus terus meningkatkan kualitas anak santri mereka.

"Pengelola pondok harus terus melakukan pengembangan ilmu pengetahuan umum untuk anak didik mereka agar tidak dianggap ketinggalan dengan pengetahuan umum, teknologi informasi agar santri tidak dianggap gagap teknologi dan ketinggalan jaman serta dan penguasaan bahasa asing yakni bahasa arab," kata Gubernur Riau Syamsuar di sela peringatan Hari Santri tahun 2023, di Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah, Kabupaten Rokan Hilir, Minggu.

Baca juga: Ribuan santri ikuti sosialisasi literasi dan inklusi keuangan di Aceh

Peringatan Hari Santri tahun 2023 diikuti oleh sebanyak 6.200 santri dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Riau.

Menurut Gubernur Syamsuar penguasaan bahasa arab penting karena mempelajari agama Islam tidak selalu bersinggungan dengan bahasa arab, karena Al Quran yang merupakan pedoman utama umat Islam juga dalam bahasa Arab.

Ia menyebutkan, kitab-kitab yang dikaji dalam pesantren hampir semua dalam bahasa arab, sehingga bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang wajib ditekuni.

"Namun demikian program bahasa yang lain yang harus dikuasai santri adalah bahasa Inggris, sebagai bahasa dunia karena hampir mayoritas penduduk dunia memakainya sehingga mempelajari bahasa inggris juga suatu kebutuhan untuk mempersiapkan diri pada perkembangan jaman," katanya.

Baca juga: Bupati Banjar: Santri jadi inspirasi masyarakat berakhlak mulia

Peran dalam upaya meningkatkan kualitas pesantren katanya lagi pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Riau telah memberikan beasiswa, perbaikan infrastruktur, membangun ruang kelas belajar, asrama, perpustakaan, dan latihan kerja.

Berikutnya sanitasi dan MCK, bantuan operasional sekolah pada pesantren, bantuan operasional pendidikan program Indonesia Pintar. Peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan pesantren melalui pelatihan standar kelulusan pesantren. Disamping itu pemerintah membuka peluang beasiswa S1,S2 dan S3 untuk ustad dan guru serta para santri.

"Saya bangga dengan pimpinan pondok pesantren di Riau, mereka berlomba-lomba untuk kemajuan pendidikan keagamaan. Karena itu semoga pondok pesantren juga dapat dimanfaatkan menjadi tempat menggerakkan perekonomian," katanya. 

Baca juga: UIN Datokarama bantu kembangkan kemandirian pondok pesantren

Pewarta: Frislidia
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023