...Saat terkena pendemi, masyarakat diminta menggalakkan ketahanan pangan. Kami hadir di sini untuk ikut bekerja sama membantu kelompok tani ...
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan agribisnis PT Mustika Sembuluh Wilmar Central Kalimantan Project bekerja sama dengan Kelompok Tani Menabur Benih Menuai Hasil Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengolah lahan 30 hektare (ha) untuk ditanami komoditas pangan guna mendukung ketahanan pangan masyarakat.

Estate Manager PT Mustika Sembuluh I, Hendra Lubis mengatakan, untuk itu pihaknya memberikan bantuan peralatan dan bantuan pendampingan bagi kelompok petani yang sudah berdiri sejak 2007 itu.

"Sebelumnya ada (kerja sama) tapi tidak terlalu banyak. Saat terkena pendemi, masyarakat diminta menggalakkan ketahanan pangan. Kami hadir di sini untuk ikut bekerja sama membantu kelompok tani agar berkembang lebih baik," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Industri perkebunan berkomitmen dukung pemerintah kendalikan Karhutla

Hendra menambahkan, pihaknya berharap kerja sama serupa dapat terus berlanjut, tidak hanya dengan Kelompok Tani Menebar Benih Menuai Hasil, tetapi juga dengan yang lain.

"Ketahanan pangan merupakan hal penting dan menjadi tanggung jawab bersama. Pangan adalah hal yang harus terpenuhi dan sudah seharusnya dilaksanakan oleh semua pihak. Ini bisa dimulai dari masyarakat," ujar Hendra.

Dia berharap, kelompok tani tersebut mampu berkembang lebih maju, bahkan mampu menjadi percontohan bagi kelompok tani lainnya.

Ketua Kelompok Tani Menabur Benih Menuai Hasil Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Suharno menuturkan, lahan tersebut merupakan hibah dari salah satu warga untuk dimanfaatkan dalam budidaya tanaman pangan.

Awalnya, menurut dia, masyarakat kesulitan mengolah lahan tersebut sehingga hasilnya kurang baik, kemudian pada 2019 pihaknya bekerja sama dengan perusahaan.

"Dengan bantuan perusahaan, kami bisa bergerak. Saat mengalami pandemi, kami sudah panen jagung. Dengan kemandirian, kami tidak kekurangan pangan di sini," katanya.

Dari total luas 30 ha, saat ini masyarakat telah menggarap lahan hingga 20 ha. Area itu ditanami berbagai sayuran, jagung, kacang tanah, kacang panjang, terong, dan lain-lain.

Baca juga: Wilmar dampingi petani tingkatkan produktivitas lahan tidur

Menurut dia, pengembangan ketahanan pangan tersebut membantu masyarakat termasuk anggota kelompok tani selama pandemi, sehingga tidak perlu khawatir dengan penyediaan pangan.

"Selain untuk konsumsi anggota kelompok tani, hasilnya ada yang dijual kepada perusahaan," katanya.

Suharno menambahkan, ketahanan pangan sangat penting, selain dapat memenuhi kebutuhan sendiri, petani juga mendapatkan tambahan pengetahuan dalam mengelola lahan dari perusahaan.
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023