Hangzhou, China (ANTARA) - Atlet Para balap sepeda NPC Indonesia menambah dua medali emas dan satu perak dalam pesta olahraga Asian Para Games 2022 yang digelar di Chunan Jienshou Sports Centre Hangzhou, China, Kamis.

Pelatih Para balap sepeda NPC Indonesia Fadilah Umar bersyukur atlet asuhannya mampu menambah dua medali emas dan satu perak untuk kontingen Indonesia.

Tambahan dua medali emas tersebut berasal dari nomor ITT tandem blind putri atas nama Sri Sugiyanti yang dipiloti oleh Nimal Magfiroh dan dari M Fadli di nomor ITT putra C4-5, sedangkan nomor ITT tandem blind putra dengan atlet Nurfendi dipiloti Diwan Pradana merebut medali perak. 

Dengan demikian, cabang olahraga Para balap sepeda sudah meraih dua medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu atau melebihi jumlah yang ditargetkan yaitu dua emas, dua perak, dan dua perunggu.

Pada nomor ITT tandem blind putri, atlet Indonesia meraih emas usai mengalahkan atlet China. "Lawan yang dikalahkan pembalap NPC Indonesia yakni pembalap China atau pembalap yang mengalahkan pada nomor track IP 3.000 meter velodrome hanya dengan waktu beberapa detik itu. Namun, di nomor ITT tandem Sri Sugiyanti dapat membalasnya," kata Fadilah.

Sedangkan di nomor ITT C4-5 putra, Fadilah mengatakan hasil yang diraih M Fadli sudah sesuai harapan karena nomor tersebut merupakan spesialisasi pembalap Indonesia tersebut. Sebelumnya, Fadli pada nomor track gagal merebut emas. 

Baca juga: Semangat pantang menyerah antarkan Sri raih medali emas

Indonesia pada Kamis menurunkan atlet untuk tiga nomor dan menghasilkan dua medali emas dan satu perak. Sehingga, total perolehan medali cabang Para balap sepeda adalah dua emas, tiga perak, dan tiga perunggu.

"Kami pada nomor tandem tidak memperkirakan baik di putra maupun putri, seperti Sri Sugiyanti bisa merebut emas dan bagian putra, Nurfendi juga merebut perak. Nurfendi ini, dia baru bergabung tiga bulan di NPC dan berhasil menyumbangkan medali untuk negaranya," katanya.

Pada kelas tandem itu, lanjut Fadilah, kontribusi seorang pilot luar biasa. "Artinya, dia bisa mengendalikan atlet dan hasil bersama-sama bekerja dengan baik. Mereka bisa mengendalikan irama bagaimana memanfaatkan tenaga dalam pertandingan ini," katanya.

Baca juga: Nurfendi tambah medali para balap sepeda Indonesia di Hangzhou
Baca juga: Para balap sepeda rebut dua emas sekaligus di APG Hangzhou

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023