Dikutip siaran resmi yang diterima pada Jumat, acara yang rutin diselenggarakan setiap tahun itu melibatkan berbagai bidang teknik, antara lain arsitektur, teknik sipil, teknik industri, bioteknologi, otomotif, dan robotik.
Menurut rilis tersebut, di Indonesia hanya ada 5.300 insinyur per 1 juta penduduk, sedangkan Vietnam memiliki 9.000 insinyur per 1 juta penduduk. Oleh karena itu, jumlah insinyur di Indonesia 41,11 persen lebih rendah dibandingkan Vietnam.
Dalam ASEAN Economic Community (AEC) 2015, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyatakan bahwa Indonesia kekurangan insinyur. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah lulusan bidang teknik, yaitu 750 ribu, dan hanya 40 persennya yang bekerja di sektor terkait.
Menurut Ketua PII periode 2015-2018 Hermanto Dardak Indonesia perlu mencetak 65 ribu insinyur tiap tahunnya untuk mencukupi kebutuhan 120.000 sumber daya manusia di bidang teknik pada lima tahun mendatang. Kendati demikian, selama bertahun-tahun sampai 2023 Indonesia masih kekurangan insinyur.
Peran insinyur dinilai penting dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Sebagai contoh, lulusan bidang teknik yang menggeluti bidangnya dapat membantu dalam pembangunan infrastruktur yang merata.
Selain itu, melalui pemerataan infrastruktur, ekonomi Indonesia akan semakin bertumbuh pesat.
Sekretaris Indonesian Engineer Association Bambang Goeritno mengatakan dalam sebuah forum diskusi, “Menjadi seorang engineer membutuhkan kemampuan untuk berpikir logis, disiplin, kreatif, serta menguasai pengetahuan akan ilmu pasti (Matematika)."
"Pelajaran-pelajaran tersebut perlu dipupuk sejak dini agar siapa pun berani mewujudkan mimpinya menjadi engineer," kata dia.
Dikutip dari laman BINUS, acara tersebut ditujukan bagi siswa-siswa SMA dan orang tuanya. Acara yang diselenggarakan di Kampus Anggrek ini menghadirkan berbagai karya dari mahasiswa-mahasiswa di tiap jurusan.
Baca juga: Disney-BINUS gelar kelas animasi bersama Griselda Sastrawinata-Lemay
Baca juga: BINUS Malang resmikan fasilitas Digitec Valley
Baca juga: GERNAS-E angkat derajat perempuan melalui Shell Eco-marathon 2023
Pewarta: Mecca Yumna
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
