Penyebaran kuota juga harus merata berdasar proporsionalitas wilayah
Jakarta (ANTARA News) - Terkait kebijakan pemerintah Saudi Arabia yang mengurangi jumlah jemaah calon haji seluruh dunia, termasuk calon haji asal Indonesia sebesar 20 persen, maka pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) harus membuat aturan untuk menentukan calon haji yang akan diberangkatkan.

"Saya minta Kemenag melalui Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh membuat parameter yang baik dan jelas sebagai pertanggungjawaban ke publik," kata anggota Komisi VIII DPR RI, Muhammad Baghowi di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, tanpa ada ketentuan baku itu, dimungkinkan terjadi kongkalikong oleh oknum Kemenag maupun calhaj.

Ia menegaskan, parameter tersebut harus memenuhi unsur keadilan, akuntabilitas, dan transparansi. Misalnya, calon haji usia lanjut, berumur di atas 70 tahun, harus diprioritaskan.

Selain itu calon haji yang belum pernah haji, dan yang antriannya sudah paling lama (nomor urut atas) juga harus menjadi prioritas.

"Penyebaran kuota juga harus merata berdasar proporsionalitas wilayah," kata Baghowi.

Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, tanpa ada aturan yang jelas terkait parameter calon haji yang tertunda dan yang berangkat maka bisa menimbulkan jadi keributan. Karena ada 30.000 calon haji yang tertunda akibat kebijakan Arab Saudi itu, selain membuka peluang terjadinya 'permainan' antara oknum petugas haji dengan calon haji.

"Kalau bukan petugasnya yang menawarkan permainan, masyarakat juga bisa memaksa petugas untuk bagaimana caranya berangkat tahun ini walaupun dengan imbalan. Lah, itu bisa menggoda petugas," ungkap dia.

Tahun ini, kuota calon haji untuk seluruh dunia yang sebelumnya berjumlah 2.700.000 dikurangi menjadi menjadi 1.600.000. Sementara calon haji asal Indonesia dari sebelumnya 211.000 berkurang 42.000 sehingga hanya menjadi sebanyak 168.000 orang. Rinciaannya 155.000 untuk calon haji reguler, dan 13.600 calon haji khusus.

"Saat ini calon haji reguler yang sudah melunasi ongkos haji ada 185.000 orang. Jadi ada hampir 30.000 calon haji yang sudah melunasi tapi gagal berangkat tahun ini dan diprioritaskan berangkat tahun depan," paparnya.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013