Tabanan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali terus mempercantik wajah kota dengan melakukan pemasangan pahatan menyerupai burung garuda sebagai representasi Pancasila di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Senin.

Pemasangan lambang burung garuda berwarna emas berbahan fiber dengan dimensi berat kosong 220 kilogram, berat rangka 55 kg serta berat total 275 kg tersebut secara langsung dipantau oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.

Selaku orang nomor satu di Tabanan, Bupati Tabanan Gede Sanjaya berkomitmen mempercantik wajah kota, sehingga memberikan keindahan bagi Kota Tabanan di samping terus melakukan perbaikan pada sisi pelayanan publik dan tugas pokok pemerintahan lainnya.

Pemasangan simbol burung garuda juga merupakan suatu keterikatannya pada makna Pancasila sebagai lambang dasar negara Indonesia guna mewujudkan visi menuju Tabanan era baru yang aman, unggul, dan madani.

"Ini adalah langkah awal dan secara bertahap setelah Gedung Maria serta seputaran Gedung Maria dan Taman Bung Karno. Kemudian ruang publik lainnya juga akan dipercantik serta dilengkapi dengan fasilitas agar publik juga nanti bisa menikmati keindahan ruang publik yang telah disediakan oleh pemerintah," ujar Sanjaya.

Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya meminta masyarakat agar senantiasa menjaga karya seni tersebut setelah lambang burung garuda itu dipasang di seputaran Gedung Maria, Tabanan. Hal yang sama juga diterapkan di berbagai ruang publik lainnya di Kota Tabanan.

Karena menurut Bupati Tabanan itu, faktor penentu dari kelestarian dan keindahan di ruang publik adalah partisipasi masyarakat di samping perawatan oleh petugas yang sudah disiapkan pemerintah kabupaten.

Gede Sanjaya berharap pemasangan simbol burung garuda menjadi ikon baru di Kota Tabanan dan menjadi kebanggaan masyarakat di daerah itu.

Baca juga: Pemkab Tabanan tetapkan aturan berwisata bagi turis asing

Baca juga: Bupati Tabanan saksikan pemasangan Patung Bung Karno

Baca juga: Pemerintah-DPRD diminta ikut promosikan Taman Belayu Florist Tabanan

Pewarta: Rolandus Nampu/Pande Yudha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023