Padang (ANTARA) - Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan rektor terpilih di kampus tersebut untuk memperkuat sektor ketahanan pangan dan kesehatan.

"Unand harus mengejar core competence. Utamanya saya sarankan di sektor kesehatan dan pangan," kata Ketua MWA Unand Sakti Wahyu Trengggono di Padang, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Sakti Wahyu Trenggono usai pemilihan Rektor Unand masa bakti 2023 hingga 2028.

Wahyu Trenggono yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan RI tersebut menjelaskan penguatan dua sektor tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, saat ini negara di dunia sedang gencar menguatkan bidang pangan dan kesehatan.

Baca juga: Efa Yonnedi terpilih jadi Rektor Universitas Andalas periode 2023-2028

Baca juga: Unand kenalkan metode pengolahan sampah TOSS pada Unhas


Apalagi, Indonesia dan negara-negara di dunia memiliki tantangan yang cukup besar dalam menghadapi potensi krisis pangan. Hal itu dapat terjadi kapan saja akibat banyak faktor termasuk pengaruh perubahan iklim dan sebagainya.

Kemudian, penguatan di bidang kesehatan juga penting diperhatikan oleh perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut. Alasannya, saat ini sistem ketahanan kesehatan di Tanah Air masih tergolong lemah jika dibandingkan negara-negara lain.

Sebagai bukti, hampir semua produk farmasi di Tanah Air merupakan impor dari negara lain. Kedua tantangan itu harus bisa dijawab Unand dan perguruan tinggi lainnya di Indonesia agar menjadi negara yang kuat dari berbagai aspek.

Ia optimistis perguruan tinggi yang diresmikan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta tersebut mampu menjawab tantangan di bidang ketahanan kesehatan maupun pangan.

Apalagi, perguruan tinggi tersebut didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni, serta fasilitas penelitian yang tergolong memadai seperti Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), rumah sakit dan lainnya.

Terakhir, ia berpesan agar rektor terpilih membuka layanan pengaduan masyarakat pada Rumah Sakit Unand. Tujuannya, agar berbagai macam penyakit yang dilaporkan dapat segera diteliti, dan dicarikan solusinya.*

Baca juga: Unand pastikan inventor dapat 60 persen hak royalti dari hasil inovasi

Baca juga: Kemendikbudristek: Manfaatkan Program IISMA untuk kuliah di luar negeri

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023