Segmen konsumer tumbuh 12,7 persen yoy menjadi Rp119,5 triliun, yang dikontribusikan terutama dari pertumbuhan personal loan.....
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kredit segmen konsumer tumbuh 12,7 persen per September 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), menjadi Rp119,5 triliun.

"Segmen konsumer tumbuh 12,7 persen yoy menjadi Rp119,5 triliun, yang dikontribusikan terutama dari pertumbuhan personal loan dan kredit pemilikan rumah (mortgage)," kata Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini dalam konferensi pers yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.

Novita mengatakan kredit segmen korporasi swasta blue chip meningkat 19,2 persen yoy menjadi Rp251,6 triliun, diikuti segmen enterprise, yang merupakan direct value chain dari nasabah korporasi tersebut, tumbuh 10,2 persen yoy mencapai Rp57,4 triliun.

Baca juga: BNI peroleh laba bersih Rp15,8 triliun per September 2023

Sementara itu, secara gabungan, perusahaan anak BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 94,3 persen yoy per September 2023, sebagai dampak transformasi bisnis yang mulai berjalan.

"Penyaluran kredit yang tinggi oleh perusahaan anak dihasilkan dari hibank yang fokus pada pembiayaan UMKM berbasis cluster dan BNI Finance yang fokus pada pembiayaan kepemilikan mobil di segmen konsumer," ujarnya.

Ia  menuturkan BNI menyediakan pencadangan pada level yang cukup untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian di masa mendatang.

Rasio pembentukan beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terhadap total kredit atau credit cost hingga September 2023 sebesar 1,4 persen, menurun 60 bps dibandingkan credit cost yang dibentuk pada periode yang sama tahun lalu sebesar 2 persen.

"CKPN yang dibentuk sangat memadai untuk meng-cover kebutuhan penambahan pencadangan bagi debitur–debitur yang masih dalam perhatian khusus," tuturnya.

Baca juga: OJK: Kredit restrukturisasi COVID-19 turun jadi Rp316,98 triliun

Menurut dia, kecukupan pencadangan tersebut tergambar dari rasio pencadangan untuk Non Performing Loan (NPL) dan Loan at Risk (LaR) pada posisi September 2023, yang berada di level memadai masing–masing sebesar 324,5 persen dan 51,1 persen.

Net Interest Margin (NIM) dapat dijaga sesuai dengan target perseroan didukung oleh kemampuan BNI untuk menyeimbangkan komposisi aset dan liabilitas secara efisien.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023